ReferensiA.id- Menikmati hari tua dengan kondisi keuangan yang mapan tentu menjadi impian setiap orang. Agar bisa mencapai hal itu, perlu trik dan tip mengatur keuangan sejak dini.
Begitu menurut pendiri PT Hannah Asa Indonesia, Mardiyah, yang punya segudang pengalaman sebagai konsultan keuangan di usia muda.
Perempuan berhijab yang pernah berkarier di salah satu BUMN itu bilang, masyarakat khusunya di Sulawesi Tengah (Sulteng) masih banyak yang belum paham cara mengelola keuangan dengan baik dan benar.
Padahal, pemahaman atau literasi keuangan adalah hal yang sangat penting. Sebab, tidak sedikit persoalan dalam rumah tangga berawal dari pengelolaan keuangan yang salah.
“Indikator financial stress biasanya bisa dilihat di akhir bulan, mulai cemas. Dan ini bisa memicu kekerasan dalam rumah tangga. Kalau kita tidak bisa mengelola keuangan, itu bisa jadi persoalan mental. Keluarga jadi sasarannya,” jelas perempuan yang akrab disapa Ice itu, Jumat 15 Maret 2024.
Ia pun berbagi pengalaman bagaimana tips mengelola keuangan dengan baik.
Saat masih bekerja di salah satu BUMN ternama, Ice mulai menerapkan cara mengelola keuangan dengan baik. Ia melek soal masa depan yang harus ditata sejak dini.
Gaji yang didapatkan setiap bulan selalu dibagi tiga. Uang hasil kerja itu disisihkan sebagian untuk biaya hidup, sebagian untuk simpanan atau tabungan dan sebagian untuk hiburan atau nongkrong.
“Waktu masih kerja saya selalu sisihkan for living, for saving, for playing,” katanya.
Setelah memutuskan berhenti bekerja sebagai pegawai BUMN, Ice pun akhirnya punya tabungan yang nilainya cukup untuk membangun usaha sendiri. Bahkan mempekerjakan orang lain.
Setiap orang bisa melakukan hal yang sama. Sayangnya tidak semua orang punya pemahaman yang baik soal cara mengelola keuangan dengan benar.
Gelar Literasi Keuangan Hingga ke Pelosok Desa
Berdasarkan pengalaman, Mardiyah pun ingin setiap masyarakat bisa punya pemahaman yang baik dalam mengelola keuangan.