Bold Riders dan Bolderhood Palu Berbagi Daging Kurban di TPA Kawatuna

Bold Riders
Komunitas sepeda motor Bold Riders dan Bolderhood Palu membagikan daging kurban ke masyarakat di kawasan TPA Kawatuna Palu dan panti asuhan. / Ist

ReferensiA.id- Komunitas sepeda motor Bold Riders dan Bolderhood Palu membuktikan kepedulian sosial mereka melalui aksi berbagi daging kurban kepada keluarga mayoritas pemulung di tempat pembuangan akhir (TPA) Kawatuna, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Para pecinta sepeda motor itu terlibat dalam aksi ‘KITA Berbagi 2022, Bangkit Bersama Menjadi Pemenang’ dengan membagikan daging kurban untuk warga kurang mampu di kompleks TPA Kawatuna pada Minggu, 10 Juli 2022, dalam momen Iduladha 1443 H.

Penanggung jawab kegiatan Akmal menjelaskan, kurban hasil kolaborasi Komunitas Indonesia Timur Area (KITA) di Palu ini terdiri dari 1 ekor sapi dan 7 ekor kambing.

Daging hewan kurban itu lalu dibagikan dalam bentuk 160 paket. Masing-masing paket berisi 1,2 kilogram daging yang dibungkus menggunakan wadah ramah lingkungan, berupa daun pisang dan daun kelapa.

Dalam proses kurban, lanjut Akmal, mulai dari penyembelihan, pengemasan, hingga pendistribusian, sepenuhnya dilakukan dengan memberdayakan anggota komunitas.

Baca Juga:  Gubernur Sulteng Perintahkan Pengadaan Kendaraan Listrik

“Kegiatan tersebut sudah rutin tiap tahunnya, ini kali ketiga, dan dua tahun terakhir ini semua dikerjakan oleh anggota komunitas,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip, Kamis 14 Juli 2022.

Selepas pemotongan kurban, katanya, di Sekretariat Sigi King Club, Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, perwakilan 19 klub yang tergabung dalam aksi ini kemudian melakukan rolling thunder bersama menuju TPA Kawatuna yang berjarak 10 kilometer.

Sementara daging kurban dibawa oleh 4 motor menggunakan keranjang kain yang dipasang di jok sepeda motor.

Baca Juga:  Polisi Tangkap 3 Pelaku Curanmor, Beraksi di 47 Lokasi di Sulteng

“Daerah permukiman warga ini letaknya di dalam kompleks TPA. Ada sekitar 90 kepala keluarga di sana. Mayoritas pekerjaannya pemulung. Mereka tinggal di rumah non permamen dengan atap spanduk. Itu alasan kami berbagi kurban di titik ini,” ungkap Akmal.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *