ReferensiA.id- Gubernur Rusdy Mastura surati bupati/wali kota dan pimpinan OPD meminta agar membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengakses KUR BRI sebelum program tersebut berakhir.
Diketahui, pemerintah memperpanjang program KUR sampai Desember 2022. Sementara, serapan Kredit Usaha Rakyat atau KUR BRI di Sulteng selang setahun (2021-2022) baru mencapai Rp2,5 triliun.
Padahal, plafon sebagaimana kerja sama antara Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah dengan BRI Cabang Manado disiapkan Rp5 triliun.
Gubernur dalam surat tertanggal 2 Juni 2022, menekankan perlunya pendampingan dan rekomendasi kepada masyarakat yang mengajukan KUR di BRI. Isi surat gubernur sangat tegas. Semua kepala daerah dan OPD memanfaatkan fasilitas KUR, memberikan rekomendasi dan pendampingan.
Mengapa gubernur sampai mengeluarkan surat penegasan itu? Hasil evaluasi dan penyampaian keluhan warga langsung ke gubernur soal kemudahan fasilitas KUR.
Kedua, Rusdy Mastura mengingatkan kepada kepala daerah kabupaten/kota dan OPD bahwa fasilitas KUR adalah wujud MoU antara Pemprov dan CEO PT BRI Cabang Manado.
‘’Saya tegaskan agar bupati dan wali kota memberikan rekomendasi dan pendampingan pada pelaku usaha UMKM di wilayahnya. Permudah dan dampingi. Monitor terus sampai dimana, apa kendalanya. Laporkan saya kalau ada bunga di atas 3 persen. Ini sangat jitu menurunkan angka kemiskinan karena menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat secara ril,’’ tegas gubernur kepada wartawan, Kamis 2 Juni 2022.
Cudy, sapaan akrab gubernur Sulteng, soal KUR dirinya kawal hingga di hadapan presiden Jokowi. Sejak dari Kabupaten Penajam Paser Kalimantan hingga pertemuan di Bali dengan presiden. Ia meminta presiden memperpanjang KUR hingga Desember 2022. Jokowi pun menyetujui dan memperpanjang hingga Desember.