ReferensiA.id- Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Drs Mamun Amir mengungkapkan, telah disiapkan anggaran sebesar Rp70 miliar untuk membayar gaji guru honorer.
Hal itu disampaikan Wagub saat memberikan pengarahan kepada UPT Dinas Provinsi di wilayah Kabupaten Tolitoli, di Hotel Mitra Utama, Kamis 2 Desember 2021.
Pertemuan tersebut dihadiri Sekda Tolitoli Asrul Bantilan; Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yudiawati Vidiana; Kadis Kehutanan Dr Ir Nurhadi MM; Kadis Cikasda Abd Razak; Kadis Perhubungan Sisliandy S STP MSi dan Kepala UPT Dinas serta kepala SMA dan SMK.
Pada pertemuan itu, banyak kepala sekolah yang menyampaikan keluhan terkait kebijakan Pemprov Sulteng bahwa tidak boleh lagi ada pungutan pembayaran di Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Padahal, pungutan yang dilakukan sekolah selama ini sangat membantu membayar gaji guru honorer.
Diketahui, Peraturan Gubernur (Pergub) Sulteng Nomor 10 Tahun 2017 yang menjadi dasar pungutan dan sumbangan biaya pendidikan di SMA, SMK, dan SLB sudah dicabut melalui Pergub Sulawesi Tengah Nomor 26 Tahun 2021.
Wakil Gubernur menyampaikan pendidikan gratis adalah visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah. Karena itu, langkah yang telah ditempuh adalah dengan terbitnya Pergub Sulawesi Tengah Nomor 26 Tahun 2021 yang ditetapkan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura dan telah diundangkan pada 17 September 2021.
“Sekolah gratis merupakan visi gubernur dengan harapan tidak ada anak didik kita yang putus sekolah karena tidak ada biaya. Pemerintah daerah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp70 miliar untuk alokasi biaya BOSDA untuk membayar gaji guru honorer di sekolah,” kata Mamun Amir.
Wagub meminta kepala sekolah agar terus meningkatkan kualitas anak didik agar dapat bersaing pada segala bidang. Dia juga menyampaikan sekolah vokasi merupakan visi gubernur untuk mengurangi angka penganguran dan angka kemiskinan.