ReferensiA.id- Buih lembut memenuhi permukaan. Seperti krema, meluber hingga ke dinding gelas. Sementara gelembung-gelembung uap terus bergerak naik, memberi kesan kesegaran. Inilah kopi talua.
Sabtu 18 Januari 2025, pagi, saya mencoba dan merasakan sensasi rasa kopi talua di sebuah warung kecil di pinggir Jalan Kelor, Kecamatan Palu Barat, persis di pertigaan Jalan Bayam.
Bangunan warung ini tak begitu luas, hanya 24 meter persegi. Hanya ada 2 meja dan tiga bangku panjang. Dan, sebuah spanduk digantung bertuliskan “Warung Medan Jaya, Masakan Padang”.
Pemilik warung ini adalah seorang pria muslim. Namanya Zul Guci. Berasal dari Sumatera Barat. Sekolah dan besar di Kota Medan. Karena itu, dia memberi nama “Medan Jaya” pada warungnya yang sederhana ini.
Seperti warung masakan padang pada umumnya, Medan Jaya menjual nasi padang. Juga melayani pesanan nasi kotak. Namun, yang istimewa dari warung ini adalah menu kopi talua.
Mungkin inilah satu-satunya warung di Kota Palu yang menghadirkan kopi talua, jauh dari kota asalnya di Sumatera. Kopi yang dipercaya khasiatnya bisa meningkatkan vitalitas pria karena komposisi bahannya. Begitu mitosnya.
Kopi talua adalah racikan kopi dengan telur. Bukan sembarang telur. Sang peracik Zul Guci menggunakan telur entok (Cairina moschata) dan bubuk kopi gayo aceh. Dan, yang lebih istimewa lagi adalah adanya campuran sari buah pinang muda di setiap gelas kopi.
Perpaduan tiga bahan utama yakni kopi, telur dan pinang muda plus susu kental manis menciptakan cita rasa yang berbeda. Disajikan hangat, bisa diseruput langsung atau pakai sedotan pipet.
Soal amis pada telur, tak usah khawatir. Kita bisa tambahkan perasan jeruk nipis sebagai penawarnya. “Pakai telur entok, kopi gayo aceh, dan pinang muda,” kata Zul Guci.