ReferensiA.id – Janji Wali Kota Palu selesaikan masalah hunian tetap (Huntap) ditagih. Lantaran Huntap belum tuntas, target raih Adipura pun dipertanyakan.
Organisasi perempuan mulai angkat bicara soal carut-marut penanganan pasca bencana yang tak kunjung tuntas. Direktur Eksekutif Sikola Mombine Nur Safitri Lasibani menyinggung, Wali Kota jangan hanya berambisi menangkan Adipura.
Seperti diketahui, pemerintah Kota Palu dan Provinsi Sulawesi Tengah telah bersepakat, penyelesaian masalah lahan hunian tetap khususnya di lahan Huntap Tondo II ditargetkan selesai pada akhir Februari 2022 ini.
Jika pada akhir Februari 2022, pemerintah daerah tidak dapat menyelesaikan masalah lahan, maka pembangunan Huntap Tondo II akan dialihkan ke wilayah Huntap Pombewe, Kabupaten Sigi.
Hal itu juga sebelumnya telah disampaikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin di awal tahun 2022.
“Kami menagih janji Wali Kota Palu bahwa pertengahan Februari 2022, Huntap telah diterima oleh penyintas, artinya persoalan lahan sudah selesai. Warga ini sudah kehilangan rumah dan semua harta bendanya, tinggal di kawasan hunian sementara yang tidak layak,” ujar Nur Safitri Lasibani dalam keterangannya, Selasa 22 Februari 2022.
“Rumah adalah hak setiap warga, rumah di mana tidak hanya keluarga bertumbuh tetapi tempat di mana kita membangun masyarakat,” Ungkap Direktur Eksekutif Sikola Mombine itu.
Kata dia, saat ini pemerintah Kota Palu tengah gencar mengejar harapan meraih Adipura tahun 2023, dengan agenda pembersihan lingkungan di tingkat kelurahan, menyerahkan kendaraan operasional persampahan untuk 24 kelurahan di Kota Palu, untuk menunjang kebersihan kota.
Selain itu, pemerintah Kota Palu juga gencar menggelar sosialisasi di beberapa kecamatan untuk menggalang dukungan warga, terhadap upaya pemerintah kota meraih penghargaan Adipura tahun 2023.