ReferensiA.id– Beberapa tahun belakangan, masyarkat khususnya kaum milenial tengah gemar berinvestasi. Beragam jenis investasi pun dicoba, salah satunya dengan menjadi investor saham di bursa efek. Agar tidak merugi saat investasi saham, calon investor pasar modal pun didorong untuk memahami risiko.
Kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonsia (BEI) Sulawesi Tengah Putri Irnawati, setiap jenis investasi memiliki risikonya masing-masing, termasuk berinvestasi di pasar modal. Namun, risiko berinvestasi di pasar modal jauh lebih kecil, dan risiko kerugian juga bisa dihindari jika paham cara berinvestasi.
“Dalam berinvestasi ada hal yang perlu diperhatikan, dan harus tahu jenis apa saja yang legal di Indonesia, termasuk memahami 3P yaitu paham, punya, pantau,” ungkap Irnawati saat berdialog dengan jurnalis di Kota Palu, Senin 28 Maret 2022.
Menurutnya, masyarakat yang hendak berinvestasi, khususnya di pasar modal harus memahami 3P, tips yang bisa mengurangi risiko merugi di pasar modal. Sebelum memulai praktik investasi, calon investor pasar modal harus paham betul, seperti apa cara kerja, keuntungan, risiko dan sebagainya saat berinvestasi di pasar modal.
Setelah paham, barulah masyarakat didorong untuk memiliki atau punya rekening pasar modal untuk mulai melakukan transaksi di pasar saham.
“Setelah memiliki, kemudian pantau. Jadi harus dipantau juga, kapan memutuskan untuk membeli saham perusahaan atau kapan harus menjualnya. Kami sendiri menyarankan agar masyarakat berinvestasi di pasar modal dengan jangka panjang,” ujarnya.
Hal itu juga dibenarkan oleh perwakilan PT Phillip Sekuritas Cabang Palu, Delya Rizkiani Putri. Menurut pihak sekuritas itu, menjadi investor pasar modal memang harus paham betul cara bertransaksi di pasar modal.
