Mentan SYL Dorong Sulteng Perluas Area Tanam Padi

Mentan SYL
Syahrul Yasin Limpo. / Ist

“Dari sisi NTP (nilai tukar petani) wilayah kami juga naik selama 3 tahun terakhir. Kemudian realisasi KUR berjalan baik. Yang pasti pertanian ini mampu mengurangi pengangguran. Salah satunya melalui UMKM di bidang pertanian,” katanya.

Selain padi, Ma’mun Amir mengaku pihaknya kini tengah mengembangkan jagung, kedelai dan kopi.

Semua komoditas tersebut merupakan komoditas unggulan yang dapat menopang perekonomian masyarakat.

“Selain padi dan jagung kami juga mencanangkan kedelai dan sektor perkebunan untuk kelapa, cengkeh, kopi robusta, kopi arabika dan kakao,” katanya.

Baca Juga:  Kepala Kanwil DJKN Beraudiensi dengan Wagub Sulteng

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa pemerintah saat ini terus memacu produksi untuk menghadapi berbagai tantangan global. Di antaranya melaksanakan early warning system antisipasi dini, adaptasi dan mitigasi yang dimulai melalui mapping wilayah langganan dampak perubahan iklim maupun hama penyakit tanaman.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pasokan beras Indonesia saat ini terus bertambah. Penambahan tersebut datang dari berbagai operasi pasar serta panen raya petani sejak beberapa bulan terakhir.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca Sulawesi Tengah Kamis 26 Januari 2023, Peringatan Dini Hujan Lebat 5 Kabupaten

Menurut Presiden, kondisi ini membuat harga kebutuhan pangan lainya seperti bawang dan telur berangsur turun.

“Mungkin secara nasional nanti di bulan Februari akan ada satu jutaan, kemudian di bulan Maret akan ada 1,9 jutaan. Kira kira itu sehingga kalau produksi dari petani, dari panen ada artinya apa stoknya melimpah, kalau stoknya melimpah dan permintaan tetap artinya secara otomatis harga-harga akan turun,” ujar Jokowi di Pasar Wonokromo Surabaya.

Baca Juga:  Bebas Denda Pajak Kendaraan dan 2 Program Lainnya Diluncurkan pada HUT ke-61 Sulteng

Presiden mengatakan, pasokan beras yang dihasilkan saat ini sudah sampai kepada pedagang baik di pasar maupun pedagang eceran. Bahkan dari hasil pengecekanya, harga beras di Jawa Timur turun menjadi Rp44 ribu per 5 kilogram atau Rp9 ribu per satu kilogram. RED

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *