ReferensiA.id- Nelayan Kampung Baru Dadap, Tangerang, Banten menggelar acara Sedekah Laut (Nadran) dibarengi dengan kampanye penolakan pengembangan proyek Pantai Indah Kapuk (PIK 2), Minggu 22 Desember 2024.
Nadran adalah tradisi tahunan nelayan kampung baru Dadap sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Tuhan pemilik alam semesta atas setiap anugerah yang telah didapatkan dari laut.
Dikutip siaran pers yang diterima ReferensiA.id, Senin 23 Desember 2024, ritual Nadran diikuti sekitar 200 perahu nelayan yang memboyong anggota keluarga.
Kegiatan dimulai dengan parade perahu, selawatan dan doa bersama dari muara sungai Dadap sampai ke lokasi puncak acara yang bertempat di Pulau Bidadari Kepulauan Seribu.
Dalam pelaksanaan pesta laut tersebut, Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) juga turut melakukan kampanye pembentangan spanduk, orasi-orasi dan pembacaan tuntutan penolakan atas pengembangan pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK 2) yang mengancam tempat tinggal dan ruang hidup nelayan.
“Kehadiran PIK 2 di daratan pesisir Tangerang hingga Serang tidak hanya mengancam perampasan daratan baik tanah maupun pemukiman tetapi juga mengancam perampasan di kawasan lautan dimana ribuan bagan ternak kerang hijau milik nelayan ada di dalamnya,” tegas Alwi, salah seorang pimpinan AGRA Ranting Dadap yang juga merupakan nelayan dari Kampung Baru Dadap.
Ia juga menjelaskan tentang penggusuran dua ribuan bagan ternak kerang hijau yang pernah terjadi sebelumnya dimana 656 bagan di antaranya belum mendapatkan ganti rugi hingga saat ini.
Saiful Wathoni, Sekjend Pimpinan Pusat AGRA menyampaikan bahwa pembangunan PIK dan penetapan status PSN atas sebagian kawasan PIK 2 adalah pelanggaran kebijakan paling serius warisan Presiden Jokowi yang telah mengusik ketentraman rakyat di pesisir Banten Utara, merampas tanah, menggusur rumah dan memagari lautan.