OJK Sulteng Ungkap NPL Perbankan di Morowali Utara Capai 6,10 Persen, Singgung Masalah PT GNI

Ojk Sulteng
Kepala OJK Sulteng Bonny Hardi Putra (kedua dari kiri) saat menyampaikan perkembangan industri jasa keuangan di Sulawesi Tengah. / RefefensiA.id

ReferensiA.id- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah (Sulteng) merilis data lima kabupaten/kota dengan kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) perbankan terbesar.

Menurut data OJK Sulteng, Kabupaten Morowali Utara (Morut) menjadi penyumbang NPL perbankan terbesar, mencapai 6,10 persen.

Kemudian disusul oleh Kabupaten Buol dengan NPL 2,28 persen, Kabupaten Tojo Ununa 2,14 persen, Tolitoli 1,87 persen dan Parigi Moutong 1,69 persen.

Baca Juga:  Pemkab Banggai dan OJK Sulteng Bahas Optimalisasi TPAKD

“Morowali Utara memang paling besar, NPL-nya mencapai 6,10 persen,” ungkap Kepala OJK Sulteng Bonny Hardi Putra dalam kegiatan Journalis Update yang digelar pada Kamis, 20 Maret 2025.

Ia pun menyinggung terkait masalah yang tengah dihadapi oleh perusahaan pabrik nikel di Morowali Utara, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI).

Masalah yang dihadapi PT GNI sangat mungkin berpengaruh terhadapap kemampuan bayar debitur kredit perbankan di sana. Sebab panyak pihak yang menggantungkan bisnis dan kemampuan finansialnya dari beroperasinya PT GNI.

Baca Juga:  PT GNI Rusuh, Diduga Bentrok Kelompok Pekerja Lokal dengan Pekerja Asing Asal Cina

“Iya, datanya di Morowali Utara, di lokasi perusahaan nikel itu,” katanya.

Seperti diketahui, PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah itu, dikabarkan berhenti beroperasi. Hal ini disebut-sebut selain karena anjloknya harga nikel, juga berkaitan dengan persoalan yang dihadapi oleh perusahaan di negara asalnya, Tiongkok.

Pabrik perusahaan yang disebut mampu memproduksi 1,8 juta ton nikel pig iron per tahun ini sebelumnya diresmikan oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *