ReferensiA.id- Federasi Serikat Pekerja Nasional Indonesia (FSPNI) Sulawesi Tengah bakal menggelar aksi konvoi memperingati Hari Buruh atau May Day pada Minggu, 1 Mei 2023 besok.
Aksi itu sekaligus untuk menyuarakan hak-hak buruh yang sampai saat ini masih banyak belum dipenuhi oleh tempat mereka bekerja.
“Hari Buruh ini setiap tahunnya diperingati, karena memang perjuangan buruh untuk memperoleh hari libur ini sangat berat dan bertentangan dengan pengusaha,” ungkap Ketua FSPNI Sulawesi Tengah Lukius Todama, Minggu 30 April 2023 malam.
“Olehnya itu kami dari FSPNI di Sulteng setiap tahunnya menggelar aksi, karena masih banyak hak-hak buruh yang belum diberikan,” jelas dia.
Adapun tuntutan yang akan disuarakan pada aksi besok antara lain, menolak outsourching, menolak pengesahan UU Cipta Kerja, menolak kontrak kerja seumur hidup (kontrak kerja setiap 3 bulan misalnya) dan mendorong pengesahan UU PPRT.
“UU PPRT ini sangat penting, karena kebanyakan pembantu rumah tangga diperlakukan semena-mena oleh majikannya, dah upahnya tidak sesuai dengan aturan,” ungkap Luki.
Dengan adanya undang-undang yang melindungi pembantu rumah tangga, dia bilang, salah satunya ketika ada kekerasan terjadi kepada pembantu rumah tangga, bisa diadvokasi, termasuk oleh serikat buruh.
Selain itu, kesengsaraan buruh di daerah ini menurutnya masih sangat memprihatinkan, di mana salah satunya upah pekerja bukan mengikuti upah minimum kota dan upah minimum provinsi, namun menggunakan upah sepakat yang justru merugikan pekerja.
“Sekarang ini dengan adanya perubahan UU Ciptaker banyak buruh yang teriak, banyak buruh yang lapar. Karena upah naik 5 persen sementara kebutuhan hidup layak ini naik sampai 25 persen,” tegasnya.
Adapun rute konvoi massa aksi besok yakni melewati jalur-jalur utama di Kota Palu, dimulai dari Jalan Watukanjai, Rajawali, Kartini, Monginsidi, Sudirman, Samratulangi, Yos Sudarso, Hangtuah, Jabal Nur, Soekarno Hatta, Sisingamangaraja, Moh Yamin, Basuki Rahmat, Emmy Saelan, Kartini, Rajawali dan kembali ke Jalan Watukanjai.