“Mitra kami juga sepakat mendukung untuk menggunakan sumber energy rendah karbon,” jelas Febri.
Dengan begitu, pabrik nikel yang bakal dibangun oleh PT Vale dan mitra di blok Bahodopi akan menjadi pabrik pertama yang menggunakan pembangkit tenaga gas alam.
“Pabrik ini dengan tingkat intensitas karbon terendah kedua di Indonesia setelah pabrik di Sorowako,” katanya.
Pabrik itu diproyeksikan akan memprodukai sekitar 73 ribu hingga 80 ribu metrik ton nikel per tahun.
Adapun biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan pabrik sebesar 2,1 miliar dolar, termasuk sekitar 300 juta dolar untuk pembangunan fasilitas LNG. RED