ReferensiA.id- Anggota DPRD Kota Palu Rudi Permesta Mustaqim mendorong agar ada upaya memberdayakan masyarakat yang terdaftar sebagai pekerja program Padat Karya untuk jadi pelaku usaha.
Hal itu dianggap penting agar mereka yang jadi peserta program Padat Karya tidak lagi bergantung pada APBD setiap bulannya.
Berdasarkan catatan, kurang lebih 3.500 orang diberdayakan oleh pemerintah Kota Palu dalam program padat karya. Tugas mereka membersihkan tempat-tempat dan fasilitas umum.
Para pekerja program Padat karya itu digaji Rp750 ribu setiap bulan.
“Padat karya ini sebaiknya diberdayakan. Jangan mereka hanya berharap kerja padat karya terus, ungkap Anggota Komisi B DPRD Kota Palu itu saat menyerap aspirasi warga dalam rangka reses di Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Selasa 17 Oktober 2023.
Reses Rudi Permesta kali ini dihadiri warga yang mayoritas adalah pekerja program Padat karya.
Dia bilang, para pekerja padat karya tersebut bisa mulai berfikir untuk menciptakan lapangan usahanya sendiri dengan menjadi pelaku UMKM.
Untuk memulai usaha, para pekerja padat karya bisa memanfaatkan berbagai program bantuan modal usaha yang telah disiapkan oleh pemerintah, termasuk memanfaatkan dana pokok pikiran (pokir) milik anggota DPRD.
“Bisa memanfaatkan bantuan, bikin usaha. Jadi tidak bergantung lagi dengan padat karya,” katanya.
“Sudah tujuh tahun kerja padat pekerja, paling tidak keluar dan bikin usaha. Biar usaha kecil-kecilan saja,” jelas Rudi.
Menanggapi pernyataan Anggota DPRD Kota Palu dari Partai Nasdem itu, Asnani salah satu pekerja padat karya yang hadir saat ditanya ReferensiA.id mengaku tertarik. Namun selama ini ia terkendala untuk bisa dapat bantua usaha karena tidak memiliki telepon yang dapat dihubungi sebagai syarat penerima bantuan.
