ReferensiA.id- Tunggakan iuran peserta mandiri program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Palu hingga Juni 2024 mencapai angka Rp118 miliar lebih.
Menurut data BPJS Kesehatan Cabang Palu, hampir seluruh masyarakat di Sulawesi Tengah telah terdaftar sebagai peserta program JKN, sayangnya hal itu tidak dibarengi dengan kepatuhan pembayaran iuran kepesertaan.
“Masyarakat Sulawesi Tengah ada tiga jutaan, kepsertaan kita juga sekitar tiga jutaan. Tapi PR (pekerjaan rumah) terbesar kita itu sebenarnya adalah tunggakan,” ungkap Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu, HS Rumondang Pakpahan, Kamis 27 Juni 2024.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan, tunggakan peserta dari segmen peserta bukan penerima upah (PBPU) atau mandiri mencapai Rp118.876.885.096, berasal dari 133.669 jiwa peserta, baik kelas 1, 2 dan 3.
Tunggakan iuran terbanyak berasal dari peserta kelas 3, yakni mencapai Rp53 miliar lebih atau sejumlah 97.788 peserta.
Lalu tunggakan iuran peserta dari kelas 2 senilai Rp33 miliar lebih atau sebanyak 21.992 jiwa peserta. Sementara tunggakan dari peserta kelas 1 senilai Rp31 miliar lebih atau sebanyak 13.889 jiwa peserta.
Berdasarkan wilayah, peserta dari Kota Palu paling banyak menunggak iuran kepsertaan, yakni senilai Rp38,9 miliar atau sebanyak 36.556 jiwa peserta.
“Cakupan kepesertaan sudah hampir semua terdaftar, cuma itu tadi masalahnya, tunggakan iuran,” katanya.
Ia menyayangkan banyaknya jumlah peserta yang menunggak iuran, padahal dengan terdaftar sebagai peserta JKN dan melunasi iuran peserta dapat menerima manfaat ketika harus mendapatkan perawatan kesehatan.
Antara lain manfaat yang bisa didapatkan peserta JKN adalah skrining kesehatan untuk penyakit kronis berbiaya mahal, seperti diabetes, hipertensi, kanker dan sebagainya.
