ReferensiA.id- Program kesehatan gratis merupakan salah satu prioritas utama dalam visi dan misi Gubernur Sulteng Anwar Hafid dan wakilnya Reny A Lamadjido saat berkampanye sebagai calon kepala daerah 2024 lalu. Kini, masyarakat menantikan realisasi janji politik itu.
Untuk memastikan janji politik yang disebut sebagai program BERANI SEHAT tersebut segera terlaksana, Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid mulai menyiapkan langkah awal.
Dia menekankan, cukup membawa KTP ke layanan fasilitas kesehatan (Faskes), warga langsung dilayani petugas medis, walau tidak memiliki jaminan kesehatan bahkan jika status BPJS Kesehatannya terblokir karena tunggakan iuran berbulan-bulan.
“Tidak pilih-pilih penyakit mau di mana pun berobat, pemerintah daerah yang tanggung (biayanya),” tegas Gubernur Anwar Hafid, saat memberi arahan ke stakeholder kesehatan daerah secara hybrid di Ruang Polibu, Kamis 6 Maret 2025 siang.
Alasan di balik terobosan ini, menurut Anwar Hafid yang penyandang gelar doktor ilmu pemerintahan, karena beban terbesar masyarakat terletak pada mahalnya ongkos kesehatan dan pendidikan.
Sehingga untuk mengoperasi kemiskinan, ia anjurkan harus dimulai dari mengurangi beban masyarakat yang sumbernya ada di kesehatan dan pendidikan.
“Dengan menyelesaikan (masalah) pendidikan dan kesehatan akan menurunkan kemiskinan secara tuntas,” ujarnya.
Menurut Anwar, di tengah ‘badai’ efisiensi anggaran yang melanda, ia juga mengajak rekan-rekan kesehatan tetap fokus mempedomani ‘BERANI SEHAT’ dalam mem-breakdown program-program kesehatan berbasis money follow function demi terjaganya efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran.
“Insyaallah badai pasti berlalu. Di balik kesulitan ada kemudahan. Susun saja program-program yang bagus tidak usah dulu lihat uangnya tapi lihat yang sesuai dengan arah pembangunan,” dorongnya agar semangat insan kesehatan tak surut menghadapi pemangkasan anggaran.
Ia juga menginstruksikan jajaran kesehatan selalu berkonsultasi dan koordinasi dengan Wakil Gubernur Reny A Lamadjido, terkait urusan kesehatan dan eksekusi program BERANI SEHAT.
“Eksekusi semuanya sama Ibu Wagub,” instruksinya ke jajaran kesehatan.
Lebih lanjut, BERANI SEHAT memastikan terwujudnya peningkatan responsivitas Faskes dalam penanganan pasien rawat inap maupun rawat jalan; peningkatan kualitas SDM dan infrastruktur kesehatan serta pembangunan rumah sakit berkualitas internasional untuk melayani pasien dengan adil dan inklusif.
Sasaran lainnya mencakup dukungan terhadap pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) masyarakat berbasis hari ulang tahun; PKG untuk ASN; eliminasi penyakit TB sebanyak 50% dalam waktu 5 tahun dan peningkatan kualitas dan kelengkapan rumah sakit kabupaten.
“Kita mulai dari Rumah Sakit Undata dan Madani sebagai percontohan sebelum masuk ke kabupaten,” pungkas gubernur yang ingin membenahi rumah sakit pemerintah di wilayah Sulteng dalam bingkai BERANI SEHAT.
Adapun pertemuan turut dihadiri Sekretaris Provinsi Novalina, Asisten Pemerintahan dan Kesra Fahrudin, Kadis Kesehatan Sulteng Komang Adi Sujendra, BPJS Kesehatan, para direktur rumah sakit pemerintah dan swasta serta insan kesehatan se-Sulteng. ***