Kecam Rencana PT CPM dan Kontraktor Tambang Asing Macmahon di Poboya, FPK: Tak Pertimbangkan Keberlanjutan

PT CPM
Erwin Lamporo

ReferensiA.id- Front Pemuda Kaili (FPK) mengecam keras rencana eksploitasi tambang bawah tanah yang disebut dipaksakan oleh PT Citra Palu Mineral (PT CPM) dan kontraktor tambang milik investor asing Macmahon Holdings Limited (Macmahon), karena hanya berorientasi pada keuntungan maksimal tanpa mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan keselamatan warga Kota Palu.

Menurut Ketua Umum FPK Sulawesi Tengah, Erwin Lamporo, tambang bawah tanah yang dirancang di kawasan Poboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah, berada di jalur Sesar Palu Koro, sebuah jalur sesar aktif yang sangat rentan terhadap gempa bumi besar.

Aktivitas ini juga berisiko merusak hidrogeologi kawasan, termasuk mengganggu aliran Sungai Pondo, yang menjadi sumber utama air bagi masyarakat sekitar.

Dia pun menilai PT CPM dan Macmahon hanya mengejar deposit besar, bukan keberlanjutan hidup warga.

Menurut dia, PT CPM dan Macmahon memaksakan tambang bawah tanah dengan alasan kandungan emas yang lebih besar di lapisan bawah, tanpa memikirkan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.

Strategi ini hanya menguntungkan pihak perusahaan, sementara masyarakat lokal harus menanggung risiko lingkungan, kesehatan, dan keselamatan akibat eksploitasi ini.

Tambang bawah tanah di wilayah berisiko tinggi gempa dapat mempercepat pergerakan sesar, meningkatkan kemungkinan gempa bumi dan longsor bawah tanah yang membahayakan warga Palu.

Selain itu, sistem hidrogeologi kawasan Poboya sangat sensitif terhadap gangguan aktivitas pertambangan. Jika eksploitasi ini terus berlanjut, air Sungai Pondo berisiko mengering, tercemar, atau berubah aliran secara permanen, yang berdampak buruk pada lingkungan dan kehidupan warga yang bergantung pada sungai ini.

Aktivitas perseroan disebut mengalir ke investor asing, sementara kerusakan ditanggung oleh rakyat.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News
Exit mobile version