ReferensiA.id- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Donggala terus lakukan pemantauan dan pencegahan terhadap virus cacar monyet/monkeypox (Mpox) menyusul kabar dari Kementerian Kesehatan bahwa terdapat 88 kasus Mpox di Indonesia, 74 kasus hingga tahun 2023 dan 14 kasus di tahun 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Donggala, Haerun mengungkapkan, sampai saat ini tidak ditemukan kasus virus cacar monyet/monkeypox (Mpox) di Donggala.
“Kami belum pernah menemukan penyakit mpox ini di Kabupaten Donggala dan hingga saat ini kami belum menerima informasi dari pengelola imunisasi untuk dibagian penanganan vaksin,” ujar Haerun di Donggala, Senin 9 September 2024.
Ia mengatakan, berdasarkan Kementerian Kesehatan, gejala monkeypox biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit.
Meski belum ada temuan, Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala terus lakukan pemantauan dan pencegahan kepada masyarakat.
“Memang kami belum temukan sejauh ini adanya mpox di Kabupaten Donggala, namun kami terus melakukan pemantauan dan meningkatkan pencegahan khususnya di lingkungan masyarakat” ungkap Haerun.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala, Andi Arfianti mengatakan masyarakat tidak perlu gelisah, namun tetap waspada dengan orang yang ada riwayat perjalanan dari luar kota atau luar negeri.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga pola hidup sehat dan protokol kesehatan terlebih pelabuhan Donggala kini mulai beroperasi yang memungkinkan masyarakat berinteraksi langsung dengan orang dari luar daerah.
“Tetap menjaga protokol kesehatan, apalagi pelabuhan Donggala sudah kembali beroperasi. Jadi harus tetap waspada karena penyakit akan dengan mudah masuk,” ujarnya.