HUT Morowali PT ValeIklan HUT Morowali DPRD Sulteng

Hasil Panen Anggur Menggiurkan, Petani di Kota Palu Raup Omzet Rp3-4 Jutaan per Hari

Hasil panen anggur
Panen anggur di Kebun Anggur Duyu Bangkit. / ReferensiA.id

ReferensiA.id- Bertani anggur bisa menghasilkan omzet jutaan rupiah per hari saat masa panen tiba. Hasil itu didapat hanya dari hasil panen anggur dari seratusan pohon saja.

Hal itu dirasakan oleh petani anggur di Kota Palu. “Sehari bisa dapat Rp3-4 juta. Itu dari 120 pohon anggur di sini,” ungkap Syamsul Alam, pengelola salah satu kebun anggur yang tergabung dalam Kelompok Kebun Anggur Duyu Bangkit di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin 6 Maret 2023 saat ditemui di lahan anggur yang dikelolanya.

Untuk memasarkan buah anggur pun tidak sulit, tidak perlu repot mencari pembeli. Pasalnya, setiap hari pembeli berdatangan langsung ke kebun anggur yang dikelolanya.

Baca Juga:  Sebanyak 1.700 Lebih Tiang Jaringan XL Home Langgar Aturan, Bikin Anggota DPRD Palu Geram

“Saat ini masih jual di kebun. Ini saja kita sampai kewalahan melayani pembeli,” ujarnya.

Saat masa panen tiba, para pembeli berdatangan ke kebun anggur untuk membeli langsung buah anggur segar yang baru dipanen saat hendak dibeli.

“Bahkan belum masuk musim panen saja pembeli sudah banyak yang datang,” kata dia.

Kebun anggur sendiri hanya masuk musim panen dua kali dalam setahun.

Baca Juga:  PT Vale Latih Puluhan Petani di Morowali

Harga jual anggur sendiri beragam, berdasarkan jenisnya. Salah satu anggur yang disebut banyak disukai yakni jenis anggur transfigurasi, yang bibitnya diimpor dari Ukraina. Anggur ini dijual Rp85 ribu per kilogram.

“Bibit (anggur) Ukraina kelebihannya besar buahnya dan berat juga kiloannya. Dan rasanya manis,” jelas Syamsul Alam.

Menurutnya, satu kebun anggur yang berisi 120-an pohon itu bisa menghasilkan rerata Rp20 jutaan per musim panen. Musim panen biasanya berlangsung satu hingga dua pekan.

Baca Juga:  Rumah Sehat Rakyat Virtual Diluncurkan, Jadi Akses Kesehatan Masyarakat

Muliana, pembeli yang sempat ditemui di lokasi mengaku lebih suka membeli langsung di lokasi kebun. Karena selain buah anggurnya yang masih segar karena dipetik langsung, juga harganya lebih murah dibandingkan membeli di lapak jualan buah.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News