Deklarator Perdamaian Poso Pendeta Damanik Bicara Soal Sosok Ahmad Ali

Ahmad Ali
Ahmad Ali dan Rinaldy Damanik sedang berdiskusi. / Ist

Damanik menceritakan soal sosok Ahmad Ali usai ia dikunjungi di kediamannya di Tentena, Kabupaten Poso, oleh pria yang saat ini jadi bakal calon gubernur pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sulawesi Tengah (Sulteng) 27 November mendatang.

Dengan melihat latar belakang dan semua yang telah dikerjakan Ahmad Ali ketika menjabat sebagai Anggota DPR RI dua periode, Rinaldy Damanik yakin Ahmad Ali yang berpasangan dengan Abdul Karim Aljufri bisa menjadi pemimpin yang akan mensejahterakan masyarakat Sulawesi Tengah.

“Ya kalau ditanya beliau ini layak atau tidak jadi gubernur, bagi saya belaiu itu layak sekali jadi pemimpin untuk daerah,” tegasnya.

Dia menilai kemampuan berkomunikasi Ahmad Ali dengan semua pihak bakal jadi modal yang sangat berpengaruh jika diberi kesempatan memimpin Sulteng. Dia menyebut banyak tokoh, termasuk kepala daerah yang sangat sulit diajak berdiskusi oleh masyarakat.

Hal-hal seperti itu, bagia Damanik, akan membuat masyarakat semakin dekat dengan pemimpin, sebab bisa menyampaikan langsung aspirasi mereka.

Selain itu, sikap toleransi Ahmad Ali diyakini bakal membuat daerah ini semakin aman. Hal yang kerap disampaikan Ahmad Ali adalah mengingatkan agar setiap kelompok mayoritas di suatu daerah selalu melindungi kaum minoritas.

Baca Juga:  Kampanye di Siniu, Ahmad Ali Malah Diajak Joget Gemoy Ibu-ibu

Ia juga selalu mendorong agar semua kelompok umat beragama berbicara terbuka soal toleransi, tidak ada lagi kelompok yang enggan berbicara hanya karena takut teriintimidasi.

Hal lain yang menarik terkait sosok Ahmad Ali bagi Damanik adalah keberaniannya. Dia menilai Ahmad Ali adalah figur yang berani, sehingga pantas jika dijadikan teladan dan pemimpin daerah.

“Salah satu momen waktu itu ketika terjadi bom Tentena. Beliau berani datang ke sini tanpa pengawalan, karena keyakinannya bahwa dengan pertemuan di aliansi semuanya akan beres. Nanti setelah beliau datang baru berani pejabat lain datang waktu itu. Saya juga heran, waktu itu saya bilang ‘anda berani sekali’, (lalu kata Ahmad Ali) kita ini tulus dalam aliansi, dia merasa bahwa dengan modal ketulusan itu tidak akan terjadi apa-apa,” kenang Damanik. RED

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *