ReferensiA.id- Sekitar 1000-an mahasiwa Universitas Tadulako (Untad) Palu berunjuk rasa di Gedung DPRD Sulawesi Tengah, Jalan Sam Ratulangi, Palu, Senin 12 September 2022.
Pengunjuk rasa yang tiba sekitar pukul 10.00 Wita, membawa 8 poin tuntutan, salah satunya menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Massa aksi juga mendesak agar DPRD Sulteng secara kelembagaan menyampaikam protes tersebut ke pemerintah pusat.
Ketua DPRD Sulteng Dr Hj Nilam Sari Lawira SP MP dan Waket I HM Arus Abdul Karim pun menemui pengunjuk rasa.
Selain itu, tampak pula para ketua fraksi di DPRD Sulteng masing masing, Dr Alimuddin Paada, MS, H Zainal Abidin Ishack, Abdul Karim Aljufrie, H Ambo Dalle, Ismail Junus SE, HM Nur Dg Rahmatu, Ibrahim Hafid, Wiwik Jumatul Rofiiah S.Ag,MH, Rahmawati M Nur, Ellen Esther Pelealu, dan Drs Enos Pasaua
Para wakil rakyat dari berbagai Daerah Pemilihan (Dapil) ini menemui mahasiswa di depan halaman kantor DPRD Sulteng. Tampak Ketua DPRD Sulteng bersamaan dengan para ketua fraksi datang berjalan kaki di bawah terik matahari.
Kedatangan rombongan para wakil rakyat kemudian disambut tepukan tangan pengunjuk rasa. Selanjutnya, pengunjuk rasa mengajukan delapan tuntutan yakni menolak keniakan BBM, penghapusan dana pensiun anggota DPR RI, perketat pengawasan Perpres No 17 Tahun 2021, naikkan upah buruh dan tenaga honorer.
Selain itu, tuntutan lainnya adalah nasionalisasikan aset vital di bawah kontrol rakyat, perbaiki tata kelola migas, kurangi tunjangan pensiunan anggota DPR RI dan stabilisasi harga BBM.
Mereka meminta agar ketua DPRD dan ketua ketua fraksi menandatangani surat peryataan sikap menolak kenaikan BBM.
Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira mengatakan, menerima tuntutan pengunjuk rasa. Bahkan, untuk meyakinkan para pengunjuk rasa, para wakil rakyat ini menyepakati dan membubuhkan tandatangan di depan massa. RED