Hari Bahasa Ibu Internasional 2023: Balai Bahasa Sulteng Gelar Lomba Pidato dan Dongeng Berbahasa Daerah

Hari Bahasa Ibu Internasional 2023
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah Asrif saat membuka kegiatan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2023. / Ist

ReferensiA.id- Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional 2023 dengan menggelar lomba melibatkan pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Balai Bahasa berharap momen peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2023 dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melindungi dan mewariskan bahasa daerah kepada generasi penerus.

Pada momen Hari Bahasa Ibu Internasional kali ini, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah mememperingati dengan menggelar kegiatan di Kantor Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah pada Selasa, 21 Februari 2023. Adapun tema peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2023 yakni “Generasi Muda Bangga Berbahasa Daerah”.

Sementara itu, lomba yang diadakan yakni mendongeng dan berpidato menggunakan bahasa daerah.

Acara ini diikuti oleh pelajar SD dan SMP Sekota Palu, beserta guru pendamping.

Adapun juri lomba dari pihak Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah Nurmiah, Pakar Bahasa Songgo, Ulinsa, Mukrim, Masudin Radjamaulu, serta pendongeng Muhamad Indrid.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah Asrif, mengapresiasi para pelajar yang mengikuti lomba tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kemampuan adik-adik dalam menjaga dan menggunakan bahasa daerah,” ujarnya saat membuka kegiatan secara resmi.

Menurutnya, para peserta yang mengikuti lomba telah menunjukkan kecintaan kepada bahasa daerah, kebudayaan, dan suku masing-masing.

Kepala Balai Bahasa juga mengapresiasi upaya guru pendamping dalam menjaga dan mengajarkan bahasa daerah kepada generasi muda.

“Menjaga bahasa berarti menjaga ikatan sosial, menjaga ratusan budaya di dalam bahasa itu, pengetahuan lokal, tradisi, adat istiadat dan sebagainya,” katanya.

Untuk itu, dia mendorong agar rumah tetap dijadikan sebagai pusat pembelajaran bahasa, guna bahasa secara aktif.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *