Gernas BBI 2023: Industri Kecil dan Menengah Wajib Daftar Kalau Mau Untung Lebih

Gernas BBI 2023
Kadis Perindag Provinsi Sulawesi Tengah Richard Arnaldo. / Ist

ReferensiA.id- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tengah Richard Arnaldo mengajak pelaku industri kecil dan menengah (IKM) mendaftarkan diri dalam Gernas BBI 2023. Berbagai keuntungan bisa didapatkan IKM yang terdaftar dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Sulawesi Tengah.

Gernas BBI Sulawesi Tengah akan diluncurkan pada 13 April 2023, bersamaan dengan peringatan HUT Provinsi Sulawesi Tengah. Pada saat yang sama juga akan diluncurkan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) 2023 Sulawesi Tengah.

Sampai saat ini, dari 10.800 IKM di Sulteng (data 2021), baru 800 IKM yang mendaftar sebagai peserta Gernas BBI.

Gernas BBI adalah upaya pemerintah memberikan penguatan pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) temasuk industri kecil dan menengah (IKM).

Gernas BBI diluncurkan pemerintah pada 14 Mei 2020. Selanjutnya, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2021 tentang Gernas BBI pada 8 September 2021.

Baca Juga:  Ketua DPRD Sulteng Bagi-Bagi Hadiah di Facebook dan Instagram

Adapun target Gernas BBI meliputi peningkataan jumlah UMKM/ IKM termasuk pelaku ekonomi kreatif yang masuk dalam ekosistem digital.

Selain itu, peningkatan penjualan atau transaksi pembelian produk lokal, peningkatan daya beli masyarakat, perluasan pasar, akses permodalan, pelatihan, pendataan, dan percepatan siklus ekonomi lokal melalui belanja produk lokal, dan stimulus UMKM/IKM termasuk pelaku ekonomi kreatif Gernas BBI.

Kepala Disperindag Sulteng, Richard Arnaldo sekaligus kepala harian Gernas BBI dan BBWI 2023 Provinsi Sulteng menjelaskan, saat ini masih dalam tahap persiapan, salah satunya mendata industri kecil menengah (IKM) di Sulteng.

Baca Juga:  Rachmat Syah Tawainella Ingatkan Soal Transparansi dan Akuntabilitas Pemda

Dia menjelasakan, IKM tersebut akan dikurasi terlebih dahulu dan selanjutnya diberikan pelatihan agar ready on-board atau dengan kata lain IKM tersebut bisa menggunakan fasilitas pemasaran digital atau market place. Sehingga, IKM memiliki transaksi dan meningkatkan kualitas produknya dengan baik.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *