ReferensiA.id- Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Palu melaksanakan uji pelaksanaan operasi SAR di lokasi bekas likuefaksi Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 16 Juni 2022.
Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi potensi bencana di daerah yang pada 28 September 2018 lalu mengalami bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi.
“Kita membuat skenario seperti yang (28 September 2018) lalu terjadi, karena memang di Palu ini cukup berpotensi terjadi bencana, khususnya benca gempa,” ujar Direktur Operasi Basarnas Brigadir Jenderal Wurjanto saat ditemui di lokasi uji operasi.
Dalam uji operasi itu, Tim SAR Kota Palu menjalankan skenario kejadian gempa bumi dengan kekuatan lebih dari magnitudo 6.
“Kita simulasikan terjadi lagi gempa magnitudo 6 koma sekian. Banyak bangunan runtuh, kemudian ada masyarakat terjebak di reruntuhan bagaimana kita mengevakuasinya,” jelas Wurjanto.
“Kita skenariokan kejadian gempa, bagaimana aksinya kantor SAR Palu dan potensi yang ada di Palu.”
Pihak Basarnas memilih lokasi eks likuefaksi di Kelurahan Petobo, Kota Palu sebagai tempat uji operasi penyelamatan untuk menghindari keramaian masyarakat, serta menghindari traumatik warga.
Uji operasi SAR itu, kata Wurjanto, sebagai upaya untuk menyiapkan personel, bagaimana personel kantor SAR setiap saat siap harus menghadapi situasi apapun.
Sementara terkait peralatan SAR, Wurjanto bilang saat ini pihaknya secara bertahap berupaya untuk terus melengkapi sesuai kebutuhan kantor SAR.
“Peralatan memang secara bertahap kita akan terus melengkapi sesuai kemampuan kita, tidak hanya di Kota Palu,” katanya.