Begini Upaya OJK Sulteng Hindarkan Masyarakat dari Investasi Ilegal

Investasi Ilegal
OJK mengapreasiasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Tengah yang telah memfasilitasi pembentukan Galeri Investasi di Universitas Muhammadiyah Palu (Unismuh) dan SMAN 5 Kota Palu pada 10 Februari 2022. / ist

ReferensiA.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong inklusi pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal itu sebagai salah satu upaya OJK untuk menghindarkan masyarakat dari penipuan investasi ilegal.

Pihak OJK Sulteng memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai ragam instrumen investasi yang legal dan berizin, dengan mendorong produk dan layanan sektor pasar modal sebagai alternatif investasi untuk dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat Sulawesi Tengah.

Dalam upayanya untuk meningkatkan inklusi sektor pasar modal, OJK mengapreasiasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Tengah yang telah memfasilitasi pembentukan Galeri Investasi di Universitas Muhammadiyah Palu (Unismuh) dan SMAN 5 Kota Palu pada Kamis, 10 Februari 2022.

Galeri Investasi di Unismuh merupakan yang ke-9 di tingkat pendidikan tinggi Sulawesi Tengah, sedangkan Galeri Investasi di SMAN 5 Kota Palu merupakan yang pertama di tingkat pendidikan menegah di Sulawesi Tengah.

“Galeri Investasi secara aktif akan melakukan sosialisasi, edukasi, dan publikasi kepada berbagai pihak terkait berinvestasi secara benar di pasar modal,” ungkap Kepala OJK Perwakilan Sulawesi Tengah, Jumat 11 Februari 2022.

Kata dia, hal itu bertujuan untuk menghindarkan masyarakat dari berbagai macam penawaran investasi melalui sarana teknologi informasi, yang marak akhir-akhir ini namun tidak memiliki legalitas dan izin yang jelas.

Keberadaan Galeri Investasi di berbagai institusi pendidikan juga secara langsung mendukung upaya pemerintah meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal.

Berdasarkan data survei OJK tahun 2019, indeks literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal masih cukup rendah, masing-masing di angka 4,92 persen untuk literasi dan 1,55 persen untuk inklusi keuangan.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *