ReferensiA.id- Warga Sulawesi Tengah diimbau waspada dan melakukan langkah-langkah mitigasi terhadap potensi bencana banjir akibat curah hujan yang tinggi.
Stasiun Pemantau Atmosfer Global Lore Lindu Bariri BMKG menyampaikan potensi banjir di Sulawesi Tengah hingga Dasarian III Oktober 2022 (20-31 Oktober 2022).
Wilayah-wilayah yang berpotensi akan terjadinya banjir sebagaimana disampaikan Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Lore Lindu Bariri disebabkan oleh hujan berdasarkan data probabilitas curah hujan >150 mm/ dasarian.
“Curah hujan 150 mm per dasarian termasuk tinggi,” kata Prakirawan Stasiun Pemantau Atmosfer Global Lore Lindu Bariri, Solih Alfiandy dihubungi Kamis 20 Oktober 2022.
Solih Alfiandy menjelaskan, banjir yang terjadi pada suatu wilayah dapat disebabkan oleh hujan dengan kategori ekstrem harian maupun hujan dengan kategori sedang-lebat dengan durasi yang cukup panjang serta terjadi selama beberapa hari berturut-turut.
Adapun data wilayah yang berpotensi banjir di Sulawesi Tengah yang disebabkan oleh hujan berdasarkan data probabilitas curah hujan >150 mm/ dasarian sebagai berikut:
1. Banggai (Kec. Batui, Bunta, Luwuk, Luwuk Timur, Pagimana, Simpangraya).
2. Buol (Kec. Biau, Bokat, Bukal, Bunobogu, Karamat, Lakea, Momunu, Paleleh, Paleleh Barat, Tiloan).
3. Donggala (Kec. Balaesang, Banawa, Banawa Tengah, Labuan, Sindue, Sirenja, Sojol, Tanantovea).
4. Palu (Kec. Mantikulore, Palu Barat, Palu Selatan, Palu Timur, Palu Utara, Tatanga, Tawaeli, Ulujadi).
5. Morowali (Kec. Bahodopi, Bungku Barat, Bungku Tengah, Bungku Timur).
6. Morowali Utara (Kec. Bungku Utara, Mamosalato, Mori Atas, Petasia, Petasia Timur).
7. Parigi Moutong (Kec. Ampibabo, Balinggi, Bolano, Bolano Lambunu, Kasimbar, Mepanga, Moutong, Ongka Malino, Palasa, Parigi, Parigi Barat, Parigi Selatan, Parigi Tengah, Parigi Utara, Sausu, Sidoan, Siniu, Taopa, Tinombo, Tinombo Selatan, Tomini, Toribulu, Torue).