ReferensiA.id- Indonesia kejar target penurunan prevalensi stunting dari 24,4 persen pada tahun 2021 jadi 14 persen pada 2024.
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Kementerian Sekretariat Negara, Suprayoga Hadi menyatakan, sangat penting komitmen bersama dalam menangani stunting mengingat target penurunan stunting di tahun 2024 harus turun menjadi 14 persen. Menurutnya, mencapai target tersebut tidak mudah.
“Kita berharap, bahwa komitmen yang selama ini sudah terbangun, baik di pusat maupun daerah, itu dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Tantangan 10,4 persen dalam dua tahun ke depan tidak mudah kita capai. Oleh sebab itu, komitmen harus terus ditingkatkan,” ungkap Suprayoga Hadi saat berbicara pada Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas) Percepatan Penurunan Stunting, Senin 5 Desember 2022.
Rakorteknas dilaksanakan oleh Kementerian Sekretariat Negara secara daring dengan tema Pemantapan Konvergensi untuk Percepatan Penurunan Stunting.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) mengikuti Rakorteknas tersebut secara daring di Ruang Kerja PJ Sekprov Sulteng, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Senin 5 Desember 2022.
Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Kesra, Rohani Mastura, bersama dengan Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Eddy Nicolas Lesnusa, serta pejabat Eselon III dan IV Biro Adpim Setda Provinsi Sulteng mengikuti Rakorteknas tersebut.
Dikutip siaran pers Pemprov Sulteng, upaya dalam melakukan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia menjadi sebuah program prioritas skala nasional.
Target penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2024 yang harus dicapai adalah sebesar 14 persen.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting di angka 24,4 persen.