News  

Muhammad Yusuf Terpilih Jadi Ketua PDGI Cabang Lutim

Ketua PDGI Cabang Lutim
Muhammad Yusuf terpilih sebagai ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Luwu Timur (Lutim) periode 2022-2025. / Ist

ReferensiA.id- drg Muhammad Yusuf terpilih sebagai ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Luwu Timur (Lutim) periode 2022-2025. Yusuf terpilih pada Musyawarah Cabang (Muscab) yang diselenggarakan Sabtu 3 September 2022.

Yusuf unggul satu suara dari calon lainnya yakni drg Nasruddin dalam pemilihan Ketua PDGI Cabang Lutim. Dari 35 pemilih, Yusuf memperoleh 18 suara, sedangkan drg Nasruddin hanya meraih 17 suara.

Iklan KPU Palu rekapitulasi

Acara Lutim Dentistry III dan Muscab PDGI Cabang Lutim 2022 ini didukung oleh PT Vale Indonesia Tbk ( PT Vale). Pada kesempatan itu, dilaksanakan pula seminar yang diikuti 129 peserta.

Sementara itu, sehari sebelum Murcab PDGI Lutim, PDGI melakukan penyuluhan di SMPN Nuha 2 yang diikuti sebanyak 126 siswa dari kelas 7 sekaligus menjalani pemeriksaan gigi dan mulut.

Ketua PDGI Lutim terpilih, Yusuf menyampaikan terima kasih kepada PT Vale telah mendukung acara Dentistry III ini sehingga bisa berlangsung dengan lancar.

“Dukungan PT Vale seperti fasilitas baik itu akomodasi dan transportasi sangat berarti bagi kami,” kata drg Yusuf.

Untuk itu, pihaknya berharap PT Vale bisa sukses dan lebih baik lagi ke depannya. “Kehadiran PT Vale di Lutim khususnya di Sorowako sangat membantu masyarakat sekitar. Baik itu dari menghadirkan lapangan pekerjaan maupun dari bantuannya lainnya. Seperti yang kami rasakan saat ini,” jelasnya.

Sementara itu, Manager Stakeholder Relations External Department PT Vale Yusri Yunus mengatakan, kegiatan sosial seperti ini menjadi program tahunan sebagaimana PT Vale telah berpartisipasi mulai dari dentistry I,II dan III.

“Selain itu pada momentum ini saya berharap terjadi sharing dan kolaborasi antara dokter gigi baik yang muda maupun senior, sehingga melahirkan ide-ide baru dalam dunia kedokteran gigi. Dalam kegiatan seperti ini, ide-ide bisa diserap, dikaji, direncanakan diaplikasikan jika layak setelah itu dievaluasi. Jika pada tahap evaluasi terdapat kekurangan maka tentu dibutuhkan kita improvement untuk selanjutnya dibuat menjadi standard,” kata Yusri. RED

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *