ReferensiA.id- Perusahaan tambang yang merusak lingkungan menjadi sorotan dalam debat kedua calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng 2024 yang berlangsung di Best Western Coco Palu Senin 4 November 2024.
Diketahui, Sulawesi Tengah memiliki sumber daya alam melimpah di sektor pertambangan. Perut bumi Sulteng mengandung nikel, emas, hingga gas alam. Bahkan, provinsi ini menjadi salah satu penghasil nikel terbesar di Indonesia.
Kandidat memberi pernyataan jika terpilih menjadi gubernur Sulteng pada Pilkada 2024 lantas menemukan perusahaan pertambangan yang memberikan dampak negatif terhadap keseimbangan ekosistem, dan tidak memberikan dampak kesejahteraan kepada masyarakat Sulawesi Tengah.
Paslon nomor urut 1 Ahmad HM Ali-Abdulkarim Al Jufri mengatakan investasi tambang memiliki peran penting bagi Sulteng. Namun harus sesuai kaidah pertambangan yang baik. Maka harus ada dialaog antara pemerintah dan perusaahan pertambangan.
“Apabila ada perusahan tambang yang melanggar kaidah pertambangan, kami akan beri teguran, apabila teguran tidak mempan akan kami proses ke meja hijau,” ungkap calon wakil gunernur Abdul Karim Al Jufri.
Sedangkan paslon nomor urut 2, Anwar Hafid-Reny Lamadjido menyatakan strategi pengelolaan pertambangan di Sulteng juga harus fokus pada lingkungan. Pengawasan yang ketat dari pemerintah provinsi terhadap tata kelola pertambangan harus massif.
“Perlu adanya pengawasan ketat terhadap seluruh tata kelola pertambangan. Good mining practice harus benar-benar diterapkan. Sehingga kerusakan lingkungan bisa dicegah dan investasi tetap berjalan,” ungkapnya.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 3, Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto Hambuako menyatakan bila terdapat perusahaan tambang yang melanggar hukum, maka dengan tegas menyeret tambang nakal ke meja hijau, serta mengusulkan untuk mencabut izin pertambangan.