Pupuk Organik Buatan Kelompok Usaha di Pantoloan Makin Diminati, Produksi 300 Karung Per Hari

Pupuk Organik Buatan Kelompok Usaha di Pantoloan
Ketua kelompok usaha tani ternak Tora-Tora, Purwansyah menerima hadiah dari Wakil Walikota Palu, Reny Lamadjido di Kantor Walikota Palu, Kamis 15 Sptember 2022. / Ist

ReferensiA.id- Awalnya Tora-Tora hanya memproduksi 50 karung pupuk organik per hari. Tapi, permintaan dari konsumen di Kota Palu dan beberapa daerah terus meningkat. Kini, produksi 300 karung per hari.

Tora-Tora adalah kelompok usaha tani ternak yang beroperasi di Kelurahan Pantoloan, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu. Memulai usaha ini pada tahun 2010 atau sekitar 12 tahun lalu.

Iklan KPU Palu rekapitulasi

Ketua kelompok, Purwansyah mengatakan, pupuk organik buatan kelompok usaha di Pantoloan itu berbahan baku kotoran ternak dan limbah pertanian. Bahan baku itu banyak tersedia di Kecamatan Tawaeli, khususnya di Pantoloan.

“Berawal tahun 2010, ide muncul karena waktu itu mencoba-coba, melibat banyak limbah di Pantoloan, khususnya limbah kotoran hewan dan limbah pertanian,” kata Purwansyah pada acara penerimaan hadiah di Kantor Walikota Palu, Kamis 15 September 2022.

Menurutnya, banyak yang menganggap limbah ini menjijikkan. Namun, dia tak peduli anggapan orang-orang. Bersama dua sampai tiga orang rekannya, dia memulai usaha yang meski dianggap menjijikkan tapu menjanjikan.

Awalnya, kata dia hanya bisa menghasilkan 30 sampai 50 karung pupuk per hari. Wajar produksinya terbatas karena peralatan yang digunakan juga seadanya seperti ayakan dan skop. Purwansyah pun terus berjuang menjaga agar tetap berproduksi. “Alhamdulillah sekarang sampai 300 karung per hari,” kata Purwansyah.

Saat ini, usaha yang dirintisnya dan dijalani penuh perjuangan selama lebih dari sepuluh tahun sudah dinikmati banyak pihak. Bukan hanya anggota kelompok, namun juga para peternak, khususnya di Tawaeli. Apalagi, sudah ditunjang dengan peralatan berkapasitas 1,5 ton.

“Permintaan di Kota Palu 60 ton per bulan. Bukan cuma di Kota Palu, tapi juga Morowali, Sigi, Parimo. Bahkan sampai Tolitoli,” ujarnya.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *