Selain Kaili, Ada Tiga Bahasa Daerah di Sigi

BAHASA DI SIGI
ReferensiA.id

ReferensiA.id – Selain sumber daya alam, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah juga memiliki keanekaragaman budaya. Bahasa daerah misalnya.

Selain bahasa Kaili, di wilayah Sigi setidaknya ada tiga bahasa daerah lainnya yang digunakan masyarakat.

Ketiganya adalah Bahasa Kulawi, Bahasa Pipikoro, dan Bahasa Seko.

Ketiga bahasa tersebut memiliki perbedaan dengan bahasa Kaili. Bahasa Kulawi misalnya memiliki perbedaan dialeg dengan Kaili sekitar 79,5%; Pipikoro sekitar 80 sampai 100%; dan Seko berkisar antara 81% sampai 100%.

Baca Juga:  Gelombang Dukungan Terus Mengalir ke Paslon Anwar-Reny di Pilkada Sulteng, Kali Ini dari Langaleso Sigi

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, bahasa Kulawi memiliki 3 dialek yang berbeda berkisar antara 64% sampai 67%. Dialek Moma dituturkan di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi.

Dialek Tado Tomado dituturkan di Desa Tomado, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi. Sedangkan dialek Tado Pantolobete dituturkan di Desa Pantolobete, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala.

Baca Juga:  Lestarikan Bahasa Daerah, Balai Bahasa Sulteng Gelar Pelatihan Guru Utama di Kota Palu

Selain bahasa Kulawi, juga terdapat bahasa Pipikoro yang memiliki dua dialek, yaitu dialek Uma dan Rampi Salutome.

Kedua dialek ini memiliki perbedaan sebesar 75,5%. Dialek Uma dituturkan di Desa Peana, Kecamatan Pipikoro.

Sedangkan dialek Rampi Salutome dituturkan di Desa Salutome, Kecamatan Kulawi Selatan.

Adapun bahasa Seko dituturkan oleh masyarakat yang berada di Desa Watukilo, Kecamatan Kulawi Selatan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *