ReferensiA.id- Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah (Sulteng) Miko Bayuaji menyebut perkembangan digitalisasi pembayaran di daerah ini semakin berkembang, bahkan secara pesat.
Hal itu diungkapkan Deputi Kepala BI Sulteng saat menyampaikan sambutan dalam rangka Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 dan Asisten Program Champions Pemda Digital, Senin 8 Mei 2023.
Dia bilang, menjadi sebuah keniscayaan yang pasti dihadapi ketika berbicara mengenai digitalisasi serta disruptive teknologi dalam era perkembangan industri 4.0.
“Pada era ini, kita semua beradaptasi dan memanfaatkan teknologi baik yang bersifat transaksional maupun komunikasi, untuk dalam menunjang dalam berbagai aktivitas dan aspek kehidupan,” katanya mengawali.
Termasuk layanan dan transaksi pemerintah daerah, yang saat ini di seluruh Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah telah berstatus digital berdasarkan penetapan Satgas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) yang telah dibentuk oleh pemerintah.
Dari sisi perkembangan digitalisasi sistem pembayaran, penggunaan instrumen pembayaran nontunai di Sulawesi Tengah pun semakin berkembang pesat.
Hal itu dibuktikan di antarnya dengan data penggunaan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), khususnya kartu kredit yang mengalami peningkatan pada Februari 2023.
“Berdasarkan volume transaksi, terjadi peningkatan hingga 26% (yoy) atau mencapai 25,2 ribu. Begitu juga dengan nominal transaksi yang meningkat hingga 27,6% (yoy) atau sebesar 27,6 miliar (yoy),” jelas Miko Bayuaji.
Sementara dari sisi penggunaan uang elektronik, meskipun memperlihatkan sedikit penururan dari Februari 2022, namun secara tren data Februari 2023 masih tetap tinggi dibandingkan Februari 2021, yaitu untuk volume transaksi hingga -7,1% (yoy) atau sebesar 550,2 ribu volume transaksi.