ReferensiA.id- Aktivitas perusahaan tambang galian c diduga jadi salah satu faktor penyebab amblasnya Jembatan Buluri, penghubung akses Kota Palu-Donggala di Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu.
Hal itu diungkapkan oleh Anggota DPRD Kota Palu Muslimun. Ia beranggapan, banjir yang terjadi membawa material akibat adanya aktivitas penambangan di hulu sungai. Hal ini yang kemudian menjadi penyebab amblasnya jembatan pada Jumat, 7 April 2023 sore tadi.
“Karena kalau di hulu sudah ditambang maka imbasnya pasti ke bawah, karena pemukiman ada di bawah,” ujar Muslimun kepada ReferensiA.id, Jumat malam.
Menurutnya, risiko kerusakan jembatan semakin tinggi karena aliran sungai yang membawa material sisa penambangan.
“Contoh real adalah fondasi jembatan mulai tergerus karena bukan hanya air yang menyapu, tapi material bawaan juga ikut menghantam fondasi,” kata dia.
Olehnya, pria yang akrab disapa Kimung ini meminta agar pemerintah Kota Palu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengevaluasi keberadaan perusahaan tambang galian c yang beroperasi di seputaran hulu sungai.
“Dengan rusaknya jembatan perlu di evaluasi secara menyeluruh tentang keberadaan tambang galian c,” tegas politisi Partai Nasdem itu.
Ia mendorong agar dilakukan peninjauan kembali terkait Izin Usaha Pertambangan (IUP) galian c di sana. Selain itu Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL-UKL) perusahaan tambang galian c juga perlu dievaluasi berkala, setiap tahun.
Selain itu, DLH Kota Palu yang memantau aktifitas tambang galian C juga perlu memanggil pengusaha-pengusaha tambang galian C yang ada di wilayah tersebut, baik yang beroperasi di Kelurahan Buluri maupun Watusampu.
Jika perusahaan-perusahaan itu tidak menjalankan UPL dan UKL-nya, Kimung bilang, DLH bisa merekomendasikan sejumlah tindakan.