News  

Pertama di Indonesia, Laboratorium Gasifikasi Biomassa dan Sampah Resmi Dioperasikan

Laboratorium Gasifikasi Biomassa
Laboratorium ini menjadi lab percontohan bagi institusi lain dalam pengembangan energi bersih kedepan. / pln.co.id

ReferensiA.id– PT PLN (Persero) melalui Institut Teknologi (IT) PLN meresmikan laboratorium gasifikasi biomassa dan sampah pertama di Indonesia.

Fasilitas ini akan menjadi ruang uji coba rekayasa dan inovasi teknologi untuk memproduksi listrik dari pengelolaan limbah.

Dikutip siaran pers, Minggu 31 Oktober 2021, dalam waktu dekat PLN juga akan turut serta dalam agenda global yaitu Conference of the Parties (COP) atau Pertemuan Para Pihak ke-26 di Glasgow, Skotlandia, Inggris Raya.

COP adalah forum tingkat tinggi tahunan bagi 197 negara untuk membicarakan perubahan iklim dan bagaimana negara-negara di dunia berencana untuk menanggulanginya.

Peresmian ini merupakan salah satu bentuk komitmen PLN dalam mendukung agenda tersebut dengan mengembangkan energi bersih di sektor kelistrikan.

Direktur Mega Proyek dan EBT PLN Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan, salah satu langkah strategis PLN dalam mengurangi emisi karbon adalah melalui program co-firing yaitu mencampur batu bara dengan biomassa untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Hingga Oktober 2021, terdapat 25 PLTU yang telah menjalankan program co-firing. Selanjutnya, sampai dengan tahun 2023 ditargetkan sebanyak 52 PLTU yang akan memakai teknologi co-firing.

Wiluyo mengakui, implementasi co-firing PLTU menghadapi tantangan, yaitu pasokan bahan baku biomassa yang masih belum stabil dan tantangan harga keekonomian dari biomassa.

Kondisi ini tercermin dari realisasi serapan biomassa yang baru 195 ribu ton di September 2021 dari target 570 ribu ton pada akhir tahun nanti.

“Sebab ternyata biomassa dari tanaman energi harus diproses dahulu menjadi woodchip atau serbuk kayu. Untuk bisa mengubahnya perlu investasi pembangunan plant pabrikasi biomassa. Setelah dihitung, angka keekonomiannya di atas harga acuan batu bara,” jelas Wiluyo.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *