ReferensiA.id – PT Anugrah Tambang Industri (ATI) akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Perusahaan ini memiliki lokasi tambang seluas 142 hektare yang kaya potensi nikel.
Saat ini, PT ATI sedang menunggu rekomendasi dari Gubernur Sulawesi Tengah. Proses selanjutnya ke Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta.
Terkait hal tersebut, Direktur PT ATI, Edy Santing menemui Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, Rabu 22 Desember 2021. Pertemuan itu untuk mendengarkan feasibility study (FS) atau study kelayakan dari PT ATI.
Edy Santing menyampaikan untuk mempercepat proses pembangunan KEK di Morowali, PT ATI membutuhkan dukungan rekomendasi dari Gubernur.
Sementara itu, Ketua Tim FS, Dr Husna Atjo menyampaikan selama ini pihaknya telah memberikan pendampingan untuk melengkapi dokumen dan Amdal kepada PT ATI.
Menurutnya, seluruh ketentuan dan persyaratannya telah sesuai dengan UU Nomor 40 tentang Pengembangan Khusus dan UU Cipta Kerja.
Adapun pembangunan KEK di Desa Sambalagi dan Desa Welea. Lokasinya merupakan kawasan yang sangat kaya potensi nikel dengan luas wilayah 142 ha.
“Dengan beroperasionalnya PT ATI ke depan akan memberikan dampak terhadap pengurangan kemiskinan dan pengurangan angka pengangguran,” kata Husna Atjo melalui siaran pers Biro Administrasi Pimpinan Pempov Sulteng.
Pembentukan KEK oleh PT ATI telah mendapat dukungan 3 tenan yang memiliki kapasitas usaha yang sangat besar.
“Permohonan rekomendasi yang minta sepanjang sudah sesuai aturan diparaf pejabat teknis kapanpun pasti saya setujui dan minta tolong diminta rekomendasi dari Bupati Morowali,” kata Gubernur Sulawesi Tengah H Rusdy Mastura didamping Tim Ahli Gubernur Bidang Investasi Rony Tanusaputra.