ReferensiA.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) saat ini tengah melakukan penelitian dengan memanfaatkan teknologi nuklir, untuk mengolah sampah plastik sekali pakai menjadi produk yang bermanfaat.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, radiasi gamma dan teknologi radiasi pengion lainnya berperan penting untuk mengubah sampah plastik berbasis PP/PE dan limbah biomassa menjadi Wood Plastics Composite (WPC).
“Oleh karena itu, pemanfaatan sampah plastik PP/PE dan limbah biomassa sebagai bahan utama WPC dapat berkontribusi untuk mengurangi limbah di lingkungan,” ucap Laksana Tri Handoko, saat memberikan sambutan pada Talkshow Paviliun Indonesia COP 26 UNFCCC, bertajuk Inovasi Pemanfaatan Teknologi Nuklir untuk Mengurangi Pencemaran Sampah Plastik seperti dikutip dari laman BRIN, Jumat 5 November 2021.
Upaya mendaur ulang sampah plastik dengan memanfaatkan teknologi nuklir ini, lanjut Handoko, melibatkan berbagai mitra kerja sama, yakni peneliti dari BRIN dan Universitas Indonesia yang membidangi pengembangan teknologi, kajian ekonomi, dan implementasi industri.
Kemudian Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), yang memiliki sistem dan fasilitas mengenai pengolahan daur ulang, serta PT. Latrade, perusahaan swasta yang sudah berpengalaman memproduksi WPC dan akan terlibat dalam pendampingan dan hilirisasi produk.
Sementara KLHK RI akan menyediakan data dan regulasi dari segi lingkungan, Kementerian Perindustrian RI yang menyediakan regulasi dalam hal legalisasi produk, dan Indonesia National Plastic Action Partnership, yang memperluas hubungan dengan kemitraan regional dan global lainnya.
Kepala ORTN (sebelumnya bernama BATAN) periode 2019– Agustus 2021, Anhar Riza Antariksawan, mengatakan, ORTN – BRIN bersama mitra kerja lainnya tengah melakukan penelitian terkait pengelolaan sampah plastik dan limbah biomassa yang akan dijadikan komposit.