ReferensiA.id – Yayasan Sikola Mombine bersama Wahana Visi Indonesia melakukan pendampingan terhadap 9 kelompok Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat atau PATBM di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen melindungi anak di daerah ini.
Kedua lembaga non pemerintahan itu membangun komitmen bersama untuk melakukan upaya perlindungan dan peningkatan partisipasi anak melalui program penguatan PATBM di Kota Palu.
Program ini berlangsung sejak Oktober 2021 hingga Maret 2022 di 9 kelurahan, yakni Kelurahan Pantoloan Boya, Kelurahan Baiya, Kelurahan Lere, Kelurahan Ujuna, Kelurahan Baru, Kelurahan Kabonena, Kelurahan Tipo, Kelurahan Watusampu dan Kelurahan Buluri.
“Isu perlindungan anak perlu menjadi perhatian kita semua. Sebab Sulawesi Tengah masih tergolong sebagai daerah dengan prevalensi kasus stunting dan pernikahan anak yang tinggi. Data pemerintah menunjukkan bahwa di Sulawesi Tengah angka kasus stunting mencapai 31,26 persen pada 2019, dan angka kasus pernikahan anaknya mencapai 58 persen pada 2018. Belum lagi kasus kekerasan terhadap anak yang terus mengalami peningkatan pasca bencana 2018,” ujar Manager Riset dan Kemitraan Yayasan Sikola Mombine Satrio Amrullah, Rabu 2 Januari 2022.
Menurutnya, program ini bertujuan untuk meningkatnya kapasitas kader PATBM dan mewujudkan PATBM model holistik integratif serta lahirnya komitmen pemerintah kelurahan dalam merumuskan kebijakan anggaran khusus anak.
PATBM atau Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat merupakan sebuah gerakan dari jaringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan anak.
Gerakan ini diperlukan, mengingat banyak kasus kekerasan terhadap anak justru dilakukan oleh orang-orang terdekat, keluarga, atau masyarakat sekitar.
