ReferensiA.id- Tiga kabupaten di Sulawesi Tengah tercatat terendah cakupan kepesertaannya dalam program JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan. Bahkan, per 1 September 2022 masih di bawah 95% dari jumlah penduduk.
Cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan di Sulteng yang paling terendah berada di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Banggai Laut.
Bahkan, sebanyak 718 desa di tiga kabupaten tersebut belum mendaftarkan peserta segmen kepala desa dan perangkat desa (KP Desa).
Hal tersebut disampaikan Deputi Direksi Wilayah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), Medianti Eliya Permatasari melalui Asisten Deputi, Arif dalam forum komunikasi dan monitoring evaluasi atas penyediaan fasilitas kesehatan, sarana dan prasaran dan SDM fasilitas kesehatan dengan pemangku kepentingan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2022.
Pertemuan forum dipimpin Pj Sekdaprov Sulteng Rudi Dewanto didampingi Kepala BPJS Provinsi Sulawesi Tengah Wahidah, bertempat di Ruang Polibu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Senin 12 September 2022.
Empat agenda utama dalam forum komunikasi dan monev yakni sinergitas pemerintah dengan BPJS kesehatan; potret pelaksanaan program JKN di Sulawesi Tengah; strategi mewujudkan SDM sehat dan berkualitas; serta dukungan dan tindak lanjut.
Pj Sekdaprov Sulteng Rudi Dewanto menanggapi informasi tentang tiga kabupaten yang kepesertaannya di BPJS Kesehatan belum mencapai 95%.
Rudi Dewanto meminta kepada Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan untuk mengatur agenda pertemuan khusus membahas cakupan kepesertaan BPJS kesehatan di bawah 95%.
Dia mengimbau, kabupaten yang belum memiliki cakupan kepesertaan BPJS kesehatan agar segera memenuhi standar dimaksud.
Pj. Sekdaprov juga meminta agar peningkatan realisasi pelayanan kesehatan lebih ditingkatkan. Penyiapan SDM dan penyebaran berupa ketersediaan dan kebutuhan dokter FKPT, FKRTL berdasarkan ratio kecukupan, dokter specialis melalui koordinasi dengan BKD.