“Meskipun penggunaan gas alam membutuhkan biaya yang lebih besar, yakni menambah hingga 300 juta dolar AS pada capex, PT vale tetap memilih menggunakan opsi ini untuk mengurangi emisi,” ungkap Febri.
Pada hari kedua diskusi panel, Febri kembali menjadi salah satu panelis dengan topik bahasan “Adoption of Transition Energy, Nature-Based Solution, Biomass and Circularity as Practical Climate Change Solution”.
Febri menyampaikan, PT Vale memiliki dua inisiatif besar yang akan berkontribusi pada pengurangan 700 ribu ton CO2, yakni penggunaan biomassa serta konversi bahan bakar ke gas alam.
“Kami memiliki peta jalan yang jelas, serta perencanaan proyek yang sangat detail. Jadi, apa yang kami janjikan, maka itu pulalah yang akan kami laksanakan,” ungkapnya.
Pada perhelatan COP ke-28 ini, PT Vale aktif berpartisipasi pada rangkaian panel di Paviliun Indonesia. Pada Senin, 5 Desember 2023 CEO PT Vale akan kembali menjadi salah satu panelis pada diskusi dengan tema “Zero Waste and Zero Emission Goals on Municipal Solid Waste”.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya menyampaikan Pemerintah Indonesia menyoroti hasil dari berbagai aksi iklim praktis yang dilakukan dalam memastikan tercapainya target penurunan emisi netral pada 2030 di sektor kehutanan dan lahan atau Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030 dalam Conference of the Parties (COP) 28 UNFCCC di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
“Pada COP28, prioritas kita adalah untuk menyoroti hasil-hasil utama dari aksi-aksi iklim yang kita lakukan, terutama dalam memastikan target-target iklim FOLU Net Sink 2030 Indonesia tetap berjalan sesuai rencana,” katanya.
Menteri Siti berharap, hasil dari berbagai aksi iklim itu dapat membuat Indonesia mempertahankan kendali dan memainkan peran yang menentukan dalam mencapai tujuan peningkatan Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.