ReferensiA.id- Ribuan warga di wilayah pantai barat Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, terdampak gempa magnitudo 6,3 (pemutakhiran magnitudo 6,1) yang terjadi pada Sabtu, 9 September 2023 malam.
Warga mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman dari dampak gempa Sulawesi Tengah.
Seperti dilaporkan sebelumnya, lokasi gempa itu terjadi di wilayah Kecamatan Balaesang dan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala.
Desa Labean adalah salah satu daerah yang paling terdampak, dengan jumlah penduduk terdampak sekira 3.780 jiwa atau 1.028 kepala keluarga (KK).
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, warga menempati beberapa titik pengungsian.
Sejumlah titik pengungsian di lokasi gempa mencakup kelompok-kelompok berikut;
Titik 1: 19 KK (74 jiwa)
Titik 2: 8 KK (27 jiwa)
Titik 3: 30 KK (86 jiwa)
Titik 4: 8 KK (25 jiwa)
Titik 5: 17 KK (39 jiwa)
Titik 6: 16 KK (72 jiwa)
Para pengungsi terdiri dari orang dewasa dan anak-anak, termasuk bayi, ibu hamil dan lansia.
“Masyarakat setempat tetap waspada dan melakukan pengungsian mandiri. Listrik telah kembali normal, tetapi situasi tetap perlu dipantau dengan cermat,” bunyi laporan yang dikeluarkan pihak BPBD setempat.
Belum ada laporan estimasi kerusakan akibat gempa semalam. Namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat kejadian itu.
Tim Reaksi Cepat BPBD Provinsi Sulawesi Tengah telah dikerahkan untuk melakukan assessment dan pengkajian situasi. Dalam menghadapi situasi darurat ini, kebutuhan mendesak termasuk logistik pertolongan pertama, perlengkapan untuk anak-anak, kelambu dan terpal.
Seperti diketahui, gempa terjadi pada Sabtu, 9 September 2023, pukul 22.43 Wita. Gempa ini dirasakan di berbagai wilayah. RED