Ingin Masyarakat Lebih Sejahtera, Ini Alasan PKS Tolak Pembangunan IKN

PKS
Presiden PKS Ahmad Syaikhu. / ReferensiA.id

ReferensiA.id- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kukuh menolak pemindahan ibu kota negara. Presiden PKS Ahmad Syaikhu kembali menegaskan hal itu saat berkunjung ke Kota Palu, Sulawesi Tengah.

PKS menolak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, karena dianggap akan sangat membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“IKN belum tepat, apalagi dipaksakan pindah pada 2024. Saat ini negara tengah terbebankan utang yang sangat banyak,” ujar Ahmad Syaikhu di Kota Palu, Jumat 5 Januari 2024 malam.

Dibandingkan harus membangun IKN, PKS lebih memilih menawarkan program bersama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), untuk membangun 40 kota.

Menurut dia, dibandingkan membangun IKN yang harus dimulai dari nol, membangun 40 kota di seluruh Indonesia dianggap tidak akan menyerap anggaran sebesar membangun IKN.

“Pembangunan 40 kota itu bukan membangun dari nol, kita akan membangun secara berjenjang, kota kecil jadi kota menengah, kota menengah jadi kota besar, kota besar jadi metropolitan,” jelasnya.

“Bukan (membangun) dari nol, sehingga biayanya bisa sangat besar, tapi berjenjang,” tegas Presiden PKS tersebut.

Alasan PKS menolak IKN bukan hanya karena bisa menelan anggaran yang sangat besar, tetapi karena dianggap tidak akan memberikan dampak luas bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

“Kalau hari ini dana juga digelontorkan seluruhnya ke IKN, maka porsi bagi daerah lain tidak akan kebagian,” katanya.

PKS pun sudah mempertimbangkan dukungan masyarakat terkait pro-kontra pembangunan IKN. PKS bersama pasangan Capres dan Cawapres Amin lebih mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat secara nasional, bukan untuk kepentingan segelintir orang, atau beberapa daerah tertentu saja.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *