ReferensiA.id- Neraca perdagangan Sulawesi Tengah (Sulteng) sepanjang Januari sampai dengan Juli 2022 surplus sebesar 4,8 miliar Dolar AS. Surplus terjadi karena nilai ekspor lebih besar dibanding impor.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah (BPS Sulteng), Sutrisno S Abusungut mengungkapkan, ekspor Sulawesi Tengah sepanjang Januari-Juli 2022 mencapai 10,65 miliar Dolar AS, sedangkan nilai impor 5.85 miliar Dolar AS.
“Neraca perdagangan Sulawesi Tengah secara kumulatif Januari sampai Juli 2022 surplus 4.798,41 juta US Dolar,” jelas Sutrisno pada konferensi pers, Kamis 1 September 2022.
Nilai ekspor Sulawesi Tengah periode Januari-Juli 2022 yang mencapai 10.65 miliar Dolar AS itu sekaligus menempatkan provinsi ini sebagai salah satu penyumbang ekspor terbesar di Indonesia.
BPS Sulawesi Tengah mencatat Sulawesi Tengah menyumbang 6,39% terhadap nilai ekspor nasional pada periode Januari-Juli 2022.
“Share Sulawesi Tengah terhadap ekspor nasional pada periode Januari sampai Juli 2022, yaitu 6,39%. Tahun lalu pada periode yang sama 5,08%,” jelas Sutrisno.
Adapun negara tujuan ekspor Sulawesi Tengah masih didominasi Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar 4,82 miliar Dolar AS atau 45,27 persen terhadap total ekspor.
Sementara itu, Pelabuhan Kolonodale menjadi pelabuhan yang mendominasi yakni sebesar 87,27%. Dari total ekspor Sulawesi Tengah 10.65 miliar Dolar AS, sebesar 9,29 miliar Dolar AS melalui pelabuhan Kolonodale.
Sedangkan pelabuhan Luwuk dan Pantoloan masing-masing 12,3% dan 0,09%. Ada pula ekspor dari pelabuhan provinsi lain, tapi asal barangnya dari Sulawesi Tengah yakni 0,34%.
Diketahui, ekspor terbesar Sulawesi Tengah adalah industri pengolahan. Pada Juli 2022 misalnya, industri pengolahan berkontribusi sebesar 91,16% terhadap total ekspor. Sedangkan migas hanya 8,79% dan pertanian 0,05%. RED