Pelabuhan PT KNI di Pomalaa Sulawesi Tenggara Diresmikan

Pelabuhan PT KNI
Peresmian di depan pintu masuk Pelabuhan serta kantor baru di area pelabuhan, disaksikan karyawan serta kontraktor PT Vale Indonesia. / PT Vale

ReferensiA.id – Executive Project IMP Asia Africa Frederico Coutinho Leal bersama Direktur PT Vale Indonesia Tbk Dani Widjaja meresmikan Pelabuhan PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, Kamis, 4 November 2021.

Peresmian ditandai dengan pembukaan papan nama di depan pintu masuk Pelabuhan serta kantor baru di area pelabuhan, disaksikan karyawan serta kontraktor PT Vale Indonesia Tbk.

Direktur PT Vale Indonesia Tbk Dani Widjaja menuturkan, kehadiran Executive IGP sebagai bentuk komitmen untuk melihat langsung perkembangan proyek HPAL di Pomalaa.

“Kehadiran mereka sebagai bentuk komitmen untuk melihat perkembangan proyek, bukan hanya dari PT Vale tapi juga dari Vale Global,” tuturnya seperti dikutip dari siaran pers, Senin 8 November 2021.

Dia menyebutkan, pelabuhan yang diresmikan merupakan salah satu aset pertama yang dibeli dan dimiliki perusahaan.

Dani Widjaja berharap bahwa proyek ini dapat terlaksana dengan cepat. Apalagi sudah ditopang dengan adanya pelabuhan.

“Selamat atas diresmikannya fasilitas yang ada, terus bekerja dengan giat. Senantiasa menjaga hubungan baik dengan masyarakat, komunitas, serta menjaga lingkungan dengan baik secara berkelanjutan. Tentunya semua ini tidak saja untuk PT Vale, tapi juga untuk masyarakat,” kata Executive Project IMP Asia Africa, Frederico Coutinho Leal.

Diketahui, PT Vale mengelola area Kontrak Karya (KK) sebesar 20.286 hektar di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Proyek tersebut terdiri dari dua yakni, proyek penambangan yang dilakukan oleh PT Vale dan pabrik pengolahan dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) akan dioperasikan oleh perusahaan patungan yang dibentuk oleh Sumitomo Metal Mining, Co. Ltd (SMM) dan PT Vale.

Pada area operasional tersebut, PT Vale akan menambang bijih limonit dengan kadar rata-rata 1,36% Ni dan produksi sebanyak 5,2 juta metrik ton basah per tahun yang selanjutnya diumpankan ke pabrik HPAL. PT Vale akan menambang bijih saprolit dengan kadar rata-rata 1,76% Ni dan produksi sebanyak 4 juta metrik ton basah per tahun.

Dapatkan Update Berita Terbaru di Google NewsIklan Bawaslu Morowali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *