ReferensiA.id- Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang sebagian besar sapi ternak di Desa Balintuma, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Kabar PMK Mengganas di Desa Balintuma, wilayah pantai barat Kabupaten Donggala itu disampaikan oleh Ketua Asosiasi Sapi, Kambing dan Unggas (Apsiku) Sulawesi Tengah (Sulteng) Nasir Husen, Minggu 5 Februari 2023.
“Kami bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Sulteng melakukan kunjungan ke wilayah Pantai Barat, ternyata kami dapatkan 90 persen sapi di Desa Balintuma, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, sudah terinfeksi PMK. Ini bahaya,” ungkap Nasir.
Apsiku Provinsi Sulteng pun sangat menyesalkan keberadaan Satgas PMK yang disebutnya tidak tegas, sehingga banyak sapi yang tertular Penyakit Mulut dan Kuku.
Celakanya lagi, kata Nasir Husen, sapi-sapi dari Pantai Barat itu sudah masuk ke Kota Palu.
Artinya, kata dia, petugas check point (titik pemeriksaan) di pintu masuk Pantoloan tidak tegas sehingga sapi dari Pantai Barat itu bisa lolos masuk ke Kota Palu.
“Kami menerima laporan, Sabtu, 4 Februari 2023 kemarin, sebanyak tiga truk sapi yang berhasil masuk Palu,” kata Nasir Husen.
Memang, kata dia, berdasarkan penjelasan dari Disbunnak Sulteng, tidak terlalu berbahaya bagi masyarakat yang mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi PMK, tetapi bagi yang mengonsumsi jeroannya, itu sangat berbahaya.
“Tapi dampak lain dari PMK ini adalah para peternak kecil di Kota Palu yang kehidupan sehari-harinya bergantung pada margin penjualan sapi,” ujarnya.
Dia mengatakan, akan sangat banyak peternak kecil yang merugi, karena ada ketakutan akibat wabah PMK. Padahal, peternak sapi di Palu rata-rata memelihara sapi super, sedangkan sapi di Pantai barat yang terifeksi PMK adalah jenis Sapi Bali.