ReferensiA.id- Badan Meteorologi, Klimatalogi dan Geofisika (BMKG) menyebut dampak El Nino berupa kekeringan, terutama dirasakan udara sangat panas dan kelembaban rendah menyebabkan benda-benda di sekitar mudah terbakar, baik kawasan perumahan, padang rumput maupun kawasan hutan.
Termasuk di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng), ada sejumlah wilayah yang rawan kebakaran.
Berdasarkan hasil deteksi BMKG Sulteng menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA), memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan atau hotspot.
Untuk mengantisipasi semakin banyak titik panas atau kebakaran di wilayah ini, BMKG pun mengeluarkan sejumlah imbauan.
“Pada masa El Nino masyarakat diimbau untuk waspada pada percikan api sekecil apapun agar tidak terjadi bahaya kebakaran, baik di kawasan permukiman, lahan maupun hutan. Karena dampak kebakaran berupa polusi udara yang akan memperburuk kualitas udara di sekitarnya, selain menimbulkan kerugian materil lainnya,” dikutip dari imbauan BMKG oleh ReferensiA.id pada Kamis 7 September 2023.
Kemudian masyarakat juga diimbau ketika membakar sisa kegiatan pertanian dan perkebunan agar selalu dikendalikan (ditunggu) untuk mencegah kebakaran meluas secara tidak terkendali.
Lalu hindari pemasangan beban listrik berlebihan, karena dapat membentuk panas dan bahan plastik kabel terbakar, dapat memicu kebakaran rumah.
“Informasi selanjutnya mengenai El Nino dapat menghubungi BMKG di Sulawesi Tengah atau melalui kanal resmi SPAG lore Lindu Bariri,” tulis pihak BMKG dalam keterangannya. RED