ReferensiA.id- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Tengah (BPBD Sulteng) menyampaikan kabar terbaru terkait pembangunan hunian tetap (huntap) untuk penyintas bencana 28 September 2018.
Kepala Sub Bagian Rekonstruksi BPBD Sulteng, Darusssalam di Gedung DPRD Sulteng, Senin 19 September 2022 mengungkapkan, data-data pembangunan huntap di Pasigala (Palu, Sigi, dan Donggala).
Darussalam menyampaikannya di hadapan puluhan penyintas bencana alam yang berunjuk rasa di Gedung DPRD Sulteng.
Pengunjuk rasa mengatasnamakan Front Advokat Rakyat (FAR) Pasigala meminta penjelasan tentang perkembangan terakhir pembangunan huntap yang kini sudah memasuki tahun keempat.
Pertemuan dihadiri Ketua Komisi IV DPRD Sulteng Alimuddin Paada dan Anggota Komisi IV Moh Faizal Lahadja.
Pengunjuk rasa semula mempetanyakan dana hibah Rp14 miliar yang dianggarkan untuk Munas XI Kahmi dalam APBD Perubahan 2022, namun dialog berkembang ke masalah huntap.
Darussalam mengatakan, saat ini ribuan unit huntap telah dibangun dan tersisa 1.886 unit huntap yang belum dibangun oleh Kementerian PUPR menggunakan dana yang bersumber dari Bank Dunia (World Bank).
Darussalam mengaku tidak mengetahui persis jumlah dana World Bank yang sudah terserap untuk pembangunan ribuan unit huntap. Dia hanya menyebutkan, jumlah unit huntap yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR.
Darussalam menguraikan di Kota Palu telah terbangun 2.034 unit dengan anggaran Rp160 juta per unit. “Dananya per rumah Rp160 juta dengan tipe 36,” ujarnya.
Selanjutnya di Kabupaten Sigi huntap telah terbangun 2.134 unit dan Donggala 996 unit. “Target 11.465 (unit) belum terbangun 1.886 (unit). Itu keseluruhan data yang terakhir kami terima,” kata Darussalam.
Sementara itu, sebanyak 600 lebih unit huntap segera dibangun di Talise, Kota Palu. “Talise 600 sekian sudah selesai lelang dan bulan ini akan dibangun,” jelasnya.