ReferensiA.id – “Pada Pemilu 2024, saya tidak akan maju sebagai calon anggota legislatif dari dapil Sulawesi Tengah”. Begitu pernyataan Ahmad M Ali di Podcast Inipalu, Rabu 26 Januari 2022 yang disiarkan melalui facebook.
Penyataan itu, saya maknai sebagai manuver atau gerak cepat Ahmad M Ali menghadapi Pemilu 2024, khususnya di Sulawesi Tengah.
Saya menyimak pernyataan-pernyataan tokoh nasional yang disampaikan secara terbuka kepada publik. Beberapa di antaranya saya catatkan untuk pembaca ReferensiA.id.
Pria 52 tahun ini adalah politisi asal Sulawesi Tengah. Kariernya melejit. Terus menanjak dari anak tangga daerah hingga ke level nasional. Kini Wakil Ketua DPP Nasdem. Satu tingkat di bawah Surya Paloh.
Sesungguhnya pria ini adalah pengusaha dan baru serius berpolitik pada tahun 2012, sepuluh tahun silam. Dimulai ketika mencalonkan diri sebagai bupati di Morowali. Itu diakuinya di podcast.
Pria kelahiran Wosu, Morowali ini juga bercerita tentang kekalahannya di Pilkada Morowali dan pertemuannya dengan Ketua Umum DPP Nasdem, Surya Paloh. Sampai akhirnya bergabung di partai itu pada 2013 dan kini menduduki jabatan Wakil Ketua DPP Nasdem.
Dia bilang bahwa ketika dirinya sedang bertarung di Pilkada Morowali 2012 sempat bertemu dengan Surya Paloh. Pertemuan itu difasilitasi oleh Prasetyo, fungsionaris Nasdem.
Momentum pertemuannya dengan Surya Paloh sangat penting karena Nasdem akan menjadi peserta Pemilu 2014. Pertemuan ini sekaligus menjadi patok penanda sejarah bagi pribadi Ahmad Ali.
Selama sekitar empat sampai lima jam pertemuan, Ahmad Ali mengaku diminta menjadi Ketua DPW Nasdem Sulawesi Tengah. Sekaligus disarankan maju sebagai Caleg DPR RI.
Seperti kita tahu bahwa Ahmad Ali kalah di Pilkada Morowali 2012. Sebenarnya, dia punya kesempatan saat Mahkamah Konstitusi (MK) memerintahkan dilakukan pemungutan suara ulang (PSU). Tapi, dia tidak bersemangat ikut PSU. Bahkan, mengaku sempat tak mau lagi ikut PSU.