ReferensiA.id- Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Sonny Tandra ST mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Sulteng nomor 2 setelah Provinsi Maluku Utara. Tapi, jumlah masyarakat kemiskinan di provinsi ini juga masih tinggi yakni 12,30%.
“Hal ini menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulteng tidak berbanding lurus dengan tingginya jumlah garis kemiskinan di wilayah Sulteng,” ungkap Sonny Tandra.
Sonny Tandra menyampaikan hal itu saat menghadiri rapat lanjutan Banggar DPRD Sulteng bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Sulteng di Ruang Sidang Utama DPRD Provinsi Sulteng, Senin 21 Agustus 2023.
Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Provinsi Sulteng Dr Hj Nilam Sari Lawira SP MP membahas rancangan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPAS-P) Tahun Anggaran 2023.
Sonny Tandra menyampaikan, berdasarkan data bahwa garis kemiskinan di wilayah Sulteng cukup tinggi, menempati posisi kedua setelah Provinsi Gorontalo.
Jika dilihat dari data perbandingan garis kemiskinan antara daerah di wilayah Sulawesi, garis kemiskinan di Sulteng sebesar 12,30%, Sulbar 11,75%, Sulsel 8,65%, dan Sulawesi Utara 7%.
“Maka hal tersebut sangat dipandang perlu kita pikirkan dan dicarikan solusinya secara bersamaan agar persoalan garis kemiskinan di wilayah Sulteng dapat menurun dengan cepat,” ujarnya.
Karena, kata dia jika dilihat dari segi pertumbuhan ekonomi di seluruh provinsi di Indonesia, Sulteng menempati posisi kedua pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi setelah Provinsi Maluku Utara.
Olehnya itu, dia mengharapkan agar penggunaan APBD betul-betul pada peruntukannya dan tepat sasaran. Sehingga penggunaan APBD dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan kemiskinan di Sulteng dapat turun lebih cepat.