News  

PT Vale Tegaskan Komitmen Dukung Penerapan Keberlanjutan di Industri Tambang

PT Vale
PT Vale menegaskan komitmen mendukung penerapan keberlanjutan di industri tambang. / PT Vale

ReferensiA.id- PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) merilis Laporan Keberlanjutan 2023 dengan tema “Mining for Tomorrow: Sustaining Operations with Responsibility”.

Dalam laporan tahunan tersebut, PT Vale menegaskan komitmen mendukung penerapan keberlanjutan di industri tambang. Apalagi, komitmen keberlanjutan menjadi hal yang semakin krusial di tengah era transformasi menuju ekonomi rendah karbon.

Secara transparan dalam laporan keberlanjutan 2023, PT Vale menegaskan komitmen mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) tahun 2050 dengan fokus pada peningkatan pemakaian Energi Baru dan Terbarukan (EBT), dengan target jangka menengah pengurangan emisi karbon hingga 33% di 2030.

Baca Juga:  Penjabat Gubernur Sulsel Puji PT Vale, Sebut Sebagai Perusahan Tambang Terbaik

CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip Environment, Social and Government (ESG) untuk menjaga masa depan industri, khususnya pertambangan, mengingat potensi risiko yang tinggi terhadap lingkungan dan perubahan sosial.

Hal tersebut sejalan dengan Kerangka Kerja Pembangunan Berkelanjutan International Council of Mining and Metals (ICMM), dimana PT Vale telah menerapkan praktik-praktik pertambangan yang berkelanjutan di seluruh lini operasinya.

Baca Juga:  PT Vale Tanam 424 Ribu Bibit Pohon di DAS Tana Toraja

“Kami meyakini penerapan pertambangan berkelanjutan dapat berkontribusi signifikan untuk kesejahteraan bumi dan masyarakat. Praktik ini juga memberikan jaminan kepada pelanggan dan para pemangku kepentingan yang lain, bahwa produk mineral (nikel) PT Vale diperoleh melalui proses produksi yang bertanggung jawab,” ungkap Febriany dalam siaran pers, Jumat 19 Juli 2024.

Namun, Febriany menyebutkan, jika tantangan dalam menerapkan pertambangan berkelanjutan tidaklah sedikit. PT Vale dihadapkan pada isu-isu krusial seperti deforestasi, emisi karbon, dan keanekaragaman hayati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *