ReferensiA.id– Direktur Utama (Dirut) PT Sulteng Mineral Sejahtera (SMS), Akhmad Sumarling bicara soal isu-isu terkait pengelolaan pertambangan di Sulawesi Tengah yang berdampak besar pada pendapatan daerah.
Hal tersebut disampaikan dalam sesi dialog publik yang diselenggarakan oleh Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) di sekretariat LS-ADI, Jl Diponegoro, Kota Palu, Jumat, 10 Januari 2025 malam.
Meski sektor tambang berhasil mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga triliunan rupiah, Sumarling menilai ada anomali yang harus segera diatasi.
“Sulawesi Tengah bangga sebagai salah satu penyumbang besar pendapatan negara dari sektor tambang. PAD kita naik dari Rp900 miliar menjadi Rp4 triliun hingga Rp5 triliun. Namun, kemiskinan ekstrem di wilayah ini juga meningkat. Ada yang salah dalam tata kelola,” ujar Sumarling.
Menurutnya, salah satu akar permasalahan adalah minimnya regulasi yang jelas terkait CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan.
Sumarling menyebutkan, meskipun CSR sudah menjadi kewajiban perusahaan, pelaksanaannya sering kali hanya bersifat formalitas dan kurang memberikan dampak nyata kepada masyarakat sekitar tambang.
“CSR seharusnya diatur lebih tegas, dengan mekanisme transparansi, akuntabilitas, dan program yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Jangan hanya jadi formalitas seperti bagi-bagi sembako atau bantuan kecil lainnya,” tegasnya.
Dia juga menekankan pentingnya pendekatan yang lebih manusiawi dan melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses pembangunan.
Menurutnya, pelibatan masyarakat lokal tidak hanya meningkatkan rasa memiliki, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi anak daerah.
“Morowali sudah terkenal hingga internasional, tetapi masyarakat lokal masih banyak yang belum sejahtera. Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk memastikan pertambangan benar-benar berdaya guna bagi daerah,” katanya.
Betul tambang dapat menaikan PAD namun msh ada daerah yg blum maksimal mengelolah pertambangan trsbut sebut saja salah satu daerah di Sulteng yaitu kab Tolitoli sampai saat ni pertambangan di kec.lampasio desa Oyom tepatnya blum juga beroprasi dari tahun ke tahun sebatas wacana demikian