ReferensiA.id- Dua anak dari Sulawesi Tengah (Sulteng) bakal bicara kepada sejumlah perwakilan negara anggota G7 (Group of Seven). Mereka akan menyampaikan dampak krisis iklim yang terjadi di daerah asalnya.
Kedua anak itu adalah Riziq (18) dan Rahmi (18). Riziq adalah anak dari Kabupaten Sigi, sementara Rahmi dari Kabupaten Donggala.
Keduanya tergabung sebagai Child Camapigners Save the Children di Sulawesi Tengah itu akan menemui perwakilan negara-negara paling berpengaruh, yang tergabung dalam G7. Salah satunya Kedutaan Besar Jerman.
Selain kepada perwakilan negara-negara berpengaruh, difasilitasi Save the Children, keduanya rencananya bertemu sejumlah pejabat negara, seperti menteri.
“Anak-anak ini akan melakukan aksi-aksi advokasi, mereka juga akan bersama anak-anak dari negara lain,” ungkap Media & Brand Manager Save the Children Indonesia Dewi Sri Sumanah pada Minggu, 9 Oktober 2022 lalu.
Kedua anak asal Sulawesi Tengah juga akan bergabung bersama Child Campaigner lainnya dari beberapa daerah di Indonesia. Mereka akan menyampaikan beragam isu iklim berdasarkan daerah asal masing-masing.
“Anak-anak ini juga akan melakukan movement (gerakan) yang luar biasa di Monas,” katanya.
Save the Children sendiri memfasilitasi anak-anak tersebut untuk mengembangkan apa yang sudah dan harus dilakukan, termasuk di Sulteng.
“Kami sudah lakukan aksi bersih sampah di Labean (Donggala), menanam pohon juga untuk mengurangi abrasi ketika banjir rob,” ungkap Rahmi, salah satu anak dari Sulteng yang akan berdialog dengan perwakilan negara G7.
“Kita lakukan aksi itu, karena selama ini di lokasi sering terjadi banjir rob. Kami lakukan penanaman untuk mengurangi dampak abrasi, ada di 10 titik,” katanya.
Sama dengan Rahmi, Riziq yang juga bakal melakukan dialog bersama perwakilan negara G7 juga sudah terlibat di sejumlah aksi peduli lingkungan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.